Terkait TNI masuk ke kementerian atau instansi pemerintah, Maruli mempersilakan dibicarakan lebih lanjut. Pada dasarnya TNI siap menerima keputusan yang diambil.
“Apakah tentara akan alih status, apakah tentara harus pensiun jadi tidak usah diperdebatkan ribut kanan kiri ke depan, kayak kurang kerjaan. Nantikan ada forumnya bisa kita diskusikan, kalau nanti misalnya ke depan dari hasil diskusi seperti itu ya kami ikut, kami TNI tentara akan loyal 100 persen jadi enggak usah ramai bikin apa, ribut di media, segala macam ini itu, orde barulah, tentara dibilang hanya bisa memburu dan diburu,” kata Maruli.
“Ini menurut saya otak-otak seperti ini kampungan menurut saya, dibilangnya tentara masuk ke KL (kementerian/lembaga), kasihan yang pembinaan karir, ini orang waktu ada salah satu institusi masuk ke kementerian nggak ribut ini orang. Apakah dia bekerja di institusi tertentu? Nah ini perlu media juga tanggap seperti itu, ya kita nggak ribut kok, kami karena melihat anggota-anggota angkatan darat punya potensi silakan didiskusikan, apakah kami bisa mendaftar,” ujar Maruli.
Baca Juga:Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat MelewatinyaDi Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru Imlek
“Ada sidangnya ditentukan Presiden silakan saja, tapi jangan menyerang institusi ya apalagi itu yang saya bilang, ada institusi yang masuk semua kementerian lembaga dia nggak ribut, ya kan? Enggak ada omongan sama sekali. Jadi dia patut curiga ini, dia itu dari mana, dia agen asing kah? tentu harus ditelusuri dia seperti apa,” sambung Maruli lagi.
Maruli mengaku banyak mendapatkan pesan via WhatsApp dari banyak pihak, termasuk wartawan. Ia pun akhirnya menjelaskan secara gamblang terkait revisi tersebut.
“Jadi ini yang ingin saya sampaikan, kepada rekan-rekan media ini nggak bisa, seratus lebih nanya saya, jempol saya sudah bengkak jawabnya. Ikuti prosedur, inisiasi dari DPR hak kita memberikan DIM (Daftar Inventarisir Masalah) diskusi dari segala, kan bisa dilaksanakan apapun keputusannya kami terima ya, jadi nggak usah ke sana ke sini, justru yang ribut-ribut ini tolong media telusuri, dari mana ini orang-orang, karena itu yang saya bilang, kenapa dia tidak ribut dari kemarin-kemarin? kenapa dia tiba-tiba TNI mau masuk dia ribut? ini perlu diantisipasi juga seperti ini,” tegas Maruli.