Penerimaan Pajak Terjun Bebas Bikin Frustasi Sri Mulyani, Baiknya Mundur dari Pembantunya Prabowo

Heru Subagia
Heru Subagia
0 Komentar

TIDAK selamanya kekuasaan dan pengaruhnya dari sebuah rezim akan kekal dan abadi. Di dunia ini yang tetap dan selalu abadi adalah perubahan.

Sekuat apapun bentuk berbohong dan tindakan mengebiri rakyatnya, suatu ketika pemberontakan rakyat pasti meletus.

Selama ini Pemerintah Prabowo-Gibran selalu menolak untuk menerima kritikan dan bahkan masukan jika kondisi makro serta mikro ekonomi Indonesia sedang sekarat, nyaris lumpuh.

Baca Juga:Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat MelewatinyaDi Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru Imlek

Bahkan dikatakan jika benar adanya Indonesia sedang berada dalam fase gelap gulita, secara utuh dan menyeluruh. Melibatkan semua katagori strata sosial, cakupannya bukan hanya ekonomi namun sudah mencakup wilayah politik, hukum, budaya dan bahkan kepercayaan.

Kepercayaan publik terhadap pemerintah sudah hancur total. Masyarakat justru setiap harinya mendapatkan informasi yang terus mendistorsi dan mendegradasi kepercayaan masyarakat. Dari berbagai isu mulai pagar laut, oplosan BBM dan terakhir pemalsuan minyak kita.

Inilah potret terbaru dan nyata bahwa pemerintah tidak tegas, tidak punya nyali bagian condong melakukan penipuan berulang-ulang untuk menutupi Dosa-dosa sebelumnya. Pada akhirnya secara jeseluruhan masyarakat sudah apriori terhadap produk dan kebijakan pemerintah.

Kondisi Indonesia diperparah oleh ketidakpercayaan investor terhadap kinerja dan juga keputusan kebijakan pemerintah. Faktanya menunjukkan kebijakan strategis seperti pembentukan Danantara dan Bank Emas justru direspon negatif. Bursa saham Indonesia rontok, saham BUMN terjun bebas dan terjadi aliran uang asing keluar Indonesia.

Secara signifikan , buruknya indikator ekonomi Indonesia menjadikan nilai tukar menyentuh pada titik level terendah selama 25 tahun terakhir.

Rupiah nyaris terpeleset ke Rp 17.000. Demi menjaga stabilitas moneter, hingga Bank Indonesia harus menggelontorkan cadangan devisa triliunan rupiah untuk menekan laju dollar semakin perkasa.

Pemerintah Bungkam

Faktanya keterpurukan ekonomi masih juga belum diakui oleh Pemerintah Prabowo-Gibran. Sudah jelas di depan mata Indonesia nyata-nyata sudah masuk dalam jurang kehancuran fiskal cdan moneter.

Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya

Indikatornya sangat jelas, terjadinya penurunan daya beli masyarakat secara agregat, deflasi 2 bulan berturut-turut di awal tahun 2025, terjadinya pembengkakan defisit anggaran dan kewajiban bayar hutang luar negeri yang akan jatuh tempo.

Indonesia sedang menyimpan bom waktu, kehancuran ekonomi dan akan memperluas vektornya hingga kecemasan Krisis 1998 bakalan terulang kembali. Tanda-tanda Pemerintah untuk transparan dan berani menyatakan kondisi riil yang terjadi justru semakin memperburuk situasi.

0 Komentar