Pengidap Penyakit Asam Lambung Cemas Saat Ibadah Puasa, Ikuti Saran Spesialis Gastroenterologi

Ilustrasi freepik.com/NastyaSensei)
Ilustrasi (freepik.com/NastyaSensei)
0 Komentar

PENGIDAP penyakit asam lambung seringkali mengalami kekhawatiran karena kondisinya akan memicu kambuh saat menjalankan ibadah puasa. Kenaikan asam lambung bisa menyebabkan seseorang mual hingga muntah-muntah.

Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengatakan ada makanan yang harus dihindari orang dengan penyakit asam lambung dan gastroesophageal reflux disease (gerd) saat berbuka.

“Makanan-makanan yang merangsang seperti asam-asam, pedas-pedas. Salah satu faktor orang sakit maag sampai gerd itu adalah cokelat dan keju. Cokelat dan keju dapat menyebabkan klet antara kerongkongan dengan lambung jadi lemah. Jadi dia bisa balik arah,” ujar Prof. Ari ditemui di acara Kalbe bekerjasama dengan IDI edukasi melalui kampanye “Buka Jalan Kebaikan” dengan membagikan Rp1,5 miliar takjil ramah lambung di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (11/3/2025).

Beda Maag dan Gerd

Baca Juga:Mengenal Plengkung Gading yang Mulai Sistem Satu Arah, Mitos: Ilmu Hitam Seseorang Hilang Saat MelewatinyaDi Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru Imlek

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Ari menjelaskan perbedaan antara penyakit maag dengan gerd. Dia mengatakan penyakit maag hanya terjadi di lambung dengan gejala seperti nyeri uluhati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan sendawa.

Sedangkan gerd adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau balik arah. Gejala utama dari gerd adalah rasa panas di dada dan mulut terasa pahit.

“Bisa juga telinga berdenging, hidung tersumbat, gigi ngilu itu lebih ke gerd. Orang bisa kena gerd dan maag sekaligus tapi kalau murni gerd, dia biasanya enggak ada gejala-gejala di lambung,” katanya.

Prof Arie menyebut, penyebab seseorang bisa terkena asam lambung hingga gerd dipicu karena stress hingga kurang tidur. Selain itu makan yang tidak teratur juga bisa memicu seseorang terkena penyakit tersebut.

“Karena ternyata kalau otak kita lagi koslet, kurang tidur, kecapean itu akan merangsang produksi asam lambung. Asam lambung kita menjadi berlebih Itu faktor stres. Kemudian kedua, makan enggak teratur,” ucapnya.

0 Komentar