Bupati Cirebon Imron Tegaskan Perlunya Peran Aktif Sekolah, Desa dan Warga dalam Pengawasan Anak

Pembukaan Pembinaan Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif bagi ABH
Pembukaan Pembinaan Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif bagi ABH
0 Komentar

BUPATI Cirebon Imron menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membina anak-anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).

Hal tersebut disampaikan Bupati Imron usai menghadiri pembukaan Pembinaan Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif bagi ABH yang digelar di halaman Mapolresta Cirebon, Senin (10/3/2025).

Menurut Imron, langkah Polresta Cirebon memberikan pembinaan berbasis keagamaan dan keterampilan merupakan solusi tepat bagi anak-anak yang tersangkut kasus hukum.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Ia berharap, program ini dapat membantu mereka keluar dari lingkungan negatif akibat kurangnya pengawasan keluarga atau faktor sosial lainnya.

“Kami sangat mengapresiasi Polresta Cirebon yang memberikan kesempatan kepada anak-anak ini untuk memperbaiki diri. Mereka masih memiliki masa depan dan perlu didukung agar kembali ke jalur yang benar,” ujar Imron.

Dalam faktanya, sebagian besar anak-anak yang terlibat kasus hukum masih berusia sekolah, bahkan ada yang berasal dari pesantren. Banyak dari mereka terseret ke dalam masalah tanpa menyadari konsekuensinya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Imron menegaskan perlunya peran aktif sekolah, desa, dan masyarakat dalam pengawasan serta pembinaan anak-anak.

“Kami akan bekerja sama dengan TNI-Polri agar setiap sekolah memiliki pendampingan dari aparat, serta memperkuat pengawasan di tingkat desa melalui kepala desa, Karang Taruna, dan tokoh agama,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menyampaikan pembinaan ini berlangsung selama lima hari dengan berbagai materi. Mulai dari keagamaan, kesadaran hukum, hingga pelatihan ekonomi kreatif.

Sebagai bagian dari pembinaan, peserta juga diberikan sanksi sosial berupa kegiatan kebersihan di lingkungan pemerintahan dan asrama polisi untuk menanamkan kedisiplinan serta kepedulian sosial.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

“Kami ingin menyelamatkan mereka agar tidak kembali ke jalan yang salah. Oleh karena itu, mereka juga mendapatkan sesi tasawuf dan psikoterapi untuk memahami dampak dari tindakan mereka terhadap keluarga dan lingkungan,” ujar Sumarni.

Menurut Sumarni, banyak dari ABH berasal dari keluarga broken home atau memiliki orang tua yang bekerja di luar negeri, sehingga membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak.

0 Komentar