TUGU Kujang yang dibangun di Perempatan Kadipaten, atau ruas jalan Cirebon–Bandung dan Majalengka – Kertajati yang selama ini menjadi sumber kemacetan akhirnya dibongkar UPTD Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Surat pembongkaran yang diterbitkan UPTD Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat dikirim ke Polres Majalengka tertanggal 28 Fenruari 2025, yang isinya sebagai tindak lanjut atas surat dari Bupati Majalengka pada tahun 2023 perihal permohonan pembongkaran perihal lalu lintas di persimpangan Kadipaten.
Keputusan pembongkaran resmi ditetapkan pada 28 Februari 2025 melalui surat bernomor 134/PUR.11.06/PJ2WP VI yang ditujukan kepada Kapolres Majalengka.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Sebelumnya, Bupati Majalengka periode 2018-2023, Karna Sobahi, juga telah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghapus tugu tersebut karena dinilai lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi pengguna jalan.
Perempatan Kadipaten merupakan jalur strategis yang menghubungkan Bandung-Cirebon serta Indramayu-Kuningan. Selain itu, kawasan ini menjadi akses utama menuju Tol Cipali melalui GT Kertajati dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Sejak dibangun pada 2017, Tugu Kujang kerap menjadi titik kemacetan, terutama saat arus mudik Lebaran. Letaknya yang berada tepat di tengah persimpangan membuat lalu lintas tersendat, terlebih dengan adanya pasar di sekitar yang semakin menambah kepadatan kendaraan.
Pembongkaran ini mendapat respons positif dari masyarakat. Warga berharap lalu lintas bisa lebih lancar, terutama menjelang musim mudik Lebaran.
“Ini efeknya pasti bagus buat arus lalu lintas. Karena selama ini, tugu itu justru membuat kemacetan semakin parah. Sekarang tinggal lihat, semoga setelah dibongkar benar-benar bikin jalan lebih lancar,” ujar seorang pengendara motor, Abdul Qadir (42), Minggu (9/3).
Di sisi lain, Neni (30), warga setempat, berharap pemerintah juga memperhatikan penataan kawasan sekitar, terutama pedagang di Pasar Kadipaten.
“Tugu sudah dibongkar, tapi kalau penataan yang lainnya belum ada rencana, jadi akan sia-sia. Modelnya kaya pasar, kerap macet, dan penataan pedagangnya juga harus rapi,” tandasnya.