Pertempuran Pasukan Suriah-Loyalis Assad, Kekerasan Terburuk Sejak Pemerintah Digulingkan Hayat Tahrir al-Sham

Pasukan Suriah menaiki kendaraan militer menuju Latakia, Kamis, 6 Maret 2025, setelah para kombatan yang terka
Pasukan Suriah menaiki kendaraan militer menuju Latakia, Kamis, 6 Maret 2025, setelah para kombatan yang terkait mantan Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan melancarkan serangan mematikan terhadap pasukan pemerintah. (Foto: Mahmoud Hassano/Reuters)
0 Komentar

Presiden Sementara Ahmad al-Sharaa, dalam pernyataan lewat video, meminta kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan pemerintah sebelumnya untuk menyerahkan senjata mereka. Ia juga mendesak pendukung pemerintah baru agar tidak menyerang warga sipil atau menyiksa tahanan.

“Saat kita mengorbankan etika kita, kita menurunkan diri ke tingkat musuh kita,” ujarnya. “Sisa-sisa rezim yang telah tumbang sedang mencari provokasi yang dapat mereka manfaatkan sebagai perlindungan.”

Dikuasai Loyalis Assad

Dalam semalam, Damaskus mengirim bala bantuan ke kota pesisir Latakia dan Tartus, serta desa-desa di sekitarnya yang dihuni oleh komunitas Alawi, kelompok minoritas yang telah lama menjadi basis dukungan Assad. Jam malam tetap diberlakukan di Latakia dan wilayah pesisir lainnya.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Selama kepemimpinan Assad, komunitas Alawi mendominasi posisi penting di militer dan badan keamanan. Pemerintah baru menuduh loyalis Assad sebagai dalang di balik serangan terhadap pasukan keamanan baru dalam beberapa minggu terakhir. Sementara itu, komunitas Alawi juga menjadi target sejumlah serangan, tetapi pemerintah baru menegaskan tidak akan membiarkan aksi balas dendam atau hukuman massal.

Hingga Jumat, menurut lembaga pemantau, Jableh dan kota pesisir Baniyas masih berada di bawah kendali loyalis Assad, bersama desa-desa Alawi di sekitarnya serta kampung halaman Assad di Qardaha, yang terletak di pegunungan yang menghadap ke Latakia.

Minta Bantuan Rusia

Puluhan orang berkumpul pada Jumat di luar pangkalan udara utama Rusia di Suriah, dekat Jableh, untuk meminta perlindungan dari Moskow. Rusia ikut campur dalam konflik Suriah pada 2015 dengan mendukung Assad, meskipun belakangan juga menjalin hubungan dengan pemerintah baru. Sejak meninggalkan Suriah pada Desember, Assad diketahui tinggal di Moskow.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa Moskow “berkoordinasi erat dengan mitra asing demi kepentingan de-eskalasi situasi yang cepat.”

“Kami menegaskan kembali posisi berprinsip kami dalam mendukung kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Republik Arab Suriah,” kata pernyataan itu. “Kami berharap bahwa semua negara yang memiliki pengaruh terhadap situasi di Suriah akan berkontribusi pada normalisasinya.”

0 Komentar