LEDAKAN roket SpaceX pada Kamis malam (14/3) memicu kekhawatiran publik terkait nasib dua astronot NASA yang masih terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pasalnya, SpaceX bertanggung jawab membawa pulang Sunita Williams dan Barry Wilmore pada akhir bulan ini.
Meski insiden ini terjadi pada roket Starship, yang berbeda dengan Crew Dragon yang akan membawa astronot pulang, banyak pihak mempertanyakan apakah SpaceX masih dapat menjamin keselamatan mereka.
Di media sosial, berbagai komentar bermunculan. “Elon Musk ingin membawa pulang astronot NASA, padahal roketnya baru saja meledak lagi,” tulis seorang pengguna X. Sementara itu, pengguna lain menambahkan, “Semoga ledakan Starship ini bukan pertanda buruk bagi misi penyelamatan.”
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Namun, para pakar menegaskan bahwa kegagalan Starship tidak memengaruhi keandalan kapsul Crew Dragon yang sudah terbukti dalam misi-misi sebelumnya.
Menurut Mike Pravica, profesor fisika di University of Nevada, ledakan Starship memang tidak berdampak langsung pada Crew Dragon, tetapi ia tetap menyuarakan kekhawatiran terhadap tren privatisasi industri luar angkasa.
“Perusahaan swasta mungkin terlalu berambisi tanpa memahami kompleksitas perjalanan luar angkasa,” ujarnya dikutip dari DailyMail, Minggu (8/3).
Sementara itu, asisten profesor teknik mesin dan dirgantara di Case Western Reserve University, Bryan Schmidt, menegaskan bahwa Crew Dragon tetap aman.
“Sistem Crew Dragon telah teruji berulang kali. Ini adalah jaminan terbaik dalam penerbangan luar angkasa,” katanya kepada Daily Mail.
Williams dan Wilmore seharusnya kembali ke Bumi menggunakan kapsul Boeing Starliner setelah delapan hari di ISS. Namun, masalah teknis membuat NASA membatalkan rencana tersebut dan beralih ke Crew Dragon.
Musk mengklaim bahwa SpaceX sebenarnya sudah menawarkan bantuan sejak enam bulan lalu, tetapi pemerintahan Biden menolak karena alasan politis. Baru pada Januari lalu, mantan Presiden Donald Trump meminta Musk untuk segera membawa pulang para astronot yang ia sebut “ditinggalkan” oleh pemerintahan saat ini.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Hingga saat ini, kapsul Crew Dragon telah sukses melaksanakan sembilan misi ke ISS tanpa insiden fatal. Walaupun ada satu kasus medis setelah pendaratan Crew-8 tahun lalu, tidak ada laporan astronot yang mengalami cedera akibat kegagalan teknis.