Bukan Sekedar Kejar Pertumbuhan
Kalau hanya negara hanya mengejar pertumbuhan ekonomi opsi mujarab adalah mengajak dan memberikan porsi maksimal ke oligarki dan juga investor masuk secara brutal. Dengan demikian, kian tersentralisasi dan dikendalikan oleh elite yang bergandengan pemili modal.
Kaidah kesempatan dan juga distribusi keadilan dan kesejahteraan terabaikan. Yang ada kepentingan pertumbuhan pro oligarki dan investor dengan benefit maksimal pihak imperialis dan elite politik. Tingginya pertumbuhan ekonomi melambangkan kemakmuran sepihak.
Kesejahteraan Akar Rumput
Koperasi disebutkan sebagai kesejahteraan kolektif kolegial. Negara hadir dan masyarakat terlindungi. Sementara ekonomi liberal adalah kesejahteraan ekonomi elite sepihak, negara sebagai alat legitimasi parsial
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Koperasi memicu kesejahteraan akar rumput, memicu demokrasi kritis di pedesaan, menghilangkan bahaya sentralisasi politik pedesaan. Hingga pada akhirnya sesungguhnya koperasi adalah penyeimbang dan juga kontributor dalam rangka membentuk pemerintahan yang sejahtera, terkontrol dan kontinu.
Menuju Negara Kemakmuran
Dibutuhkan Studi komprehensif anatomi Koperasi Desa; Pendalaman Subtansi Kesejahteraan Akar Rumput dan Relasinya Welfare State.
Platform Welfare State terdesentralisasi secara otonom. Negara lebih kayak fokus pada pertahanan dan. Keamanan domestik dan teritorial. Manfaat nya adalah tidak lagi ada istilah pemerintah gemuk, sentralisasi keuangan dan kebijakan dan juga menghilang secara paten istilah liberalis atau ekonomi bebas.
Dampak Koperasi Desa dan Berkaitan korelasi dengan politik dan ekonomi internasional?
Kokoknya ekosistem Koperasi Desa berdampak pada terpolarisasi kekuatan ekonomi domestik. Akibatnya, penguasaan pasar domestik tinggi, mata rantau pasok dan terhindar dari berbagai isu isu internasional, hambatan perdagangan, perang tarif dan politik dumping.
Kekuatan ekonomi domestik memperkuat nilai tukar rupiah. Integrasi vertikal mata rantai pasokan dan distribusi menekankan biaya tinggi. Hingga ketegangan impor berkurang.
Koperasi Desa pada akhirnya menjadi modal kokoh pada fungsi kontrol ekonomi makro. Inflasi tenaga dan terkendali.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Aspek Holistik Koperasi Desa pada akhirnya disebutkan sebagai pengejawantahan prinsip dan nilai berserta filosofi yang tertera dalam UUD ‘45 dan Pancasila.
Penulis:
Heru Subagia, Ketua Koperasi Bina Insan Mega Mendung Cirebon Raya