Indonesia Hadapi Deflasi Tahunan Pertama Sejak Tahun 2000

Pedagang cabai dan bumbu dapur di Pasar Blauran, Salatiga. (Foto: Dekan)
Pedagang cabai dan bumbu dapur di Pasar Blauran, Salatiga. (Foto: Dekan)
0 Komentar

Menurutnya, jika fenomena deflasi ini terus berlanjut, terutama setelah ada kebijakan pemerintah yang bersifat sementara, maka itu menandakan bahwa daya beli masyarakat yang memang sedang tertekan.

Selain itu, menurut Shofie, deflasi menjelang bulan Ramadan adalah fenomena tidak lazim mengingat tingkat konsumsi masyarakat biasanya cukup tinggi, khususnya untuk kebutuhan pangan dan persiapan lebaran.

“Secara historis menjelang Ramadan Indonesia biasanya mengalami inflasi karena biasanya masyarakat berekspektasi bahwa mereka akan menerima THR, sehingga akan meningkatkan konsumsi mereka. Jadi ketika terjadi deflasi, ada indikasi kuat bahwa konsumsi masyarakat tidak meningkat seperti yang seharusnya terjadi,” sebutnya.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

“Fenomena ini bisa dijelaskan dari dua kemungkinan. Pertama masyarakat mungkin cenderung lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya, dan lebih memilih untuk menabung. Perilaku ini bisa dipicu oleh banyak hal seperti ketidakpastian ekonomi. Kemungkinan kedua, adanya penurunan pendapatan baik karena PHK atau misalnya kondisi ekonomi yang kurang mendukung pertumbuhan upah,” imbuh Shofie.

Sejarah Deflasi di Amerika Serikat

Ada beberapa periode deflasi dalam sejarah Amerika Serikat, termasuk antara tahun 1815 dan 1860 dan antara tahun 1865 hingga 1900. Salah satu periode deflasi paling dramatis dalam sejarah Amerika Serikat terjadi antara tahun 1930 dan 1933 selama Depresi Besar.

Deflasi jarang terjadi di Amerika Serikat pada paruh kedua abad ke-20. Kenaikan harga yang dramatis dan konsisten dari tahun 1950 hingga 2000 tidak tertandingi sejak berdirinya Amerika Serikat.

Contoh deflasi terbaru terjadi pada abad ke-21 berlangsung dari tahun 2007 hingga 2009 selama periode sejarah Amerika Serikat yang dikenal sebagai Resesi Besar.

Resesi Besar adalah penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi yang dimulai pada tahun 2007 dan berlangsung selama beberapa tahun, yang meluas ke ekonomi global. Resesi ini dianggap sebagai penurunan paling signifikan sejak Depresi Besar pada tahun 1930-an.

Istilah Resesi Besar berlaku untuk resesi Amerika Serikat, yang secara resmi berlangsung dari Desember 2007 hingga Juni 2009, dan resesi global berikutnya pada tahun 2009. Kemerosotan ekonomi dimulai ketika pasar perumahan Amerika Serikat berubah dari masa kejayaan menjadi masa kehancuran, dan sejumlah besar sekuritas yang didukung hipotek dan derivatif anjlok nilainya.

0 Komentar