JURU bicara Kementerian Luar Negeri China, Selasa, menjelaskan satu buku putih berisikan kontribusi negara itu dalam mengatur bahan-bahan terkait fentanil yang memberi tinjauan kewenangan tentang berbagai capaian yang mereka lakukan, langkah-langkah inovatif, dan berbagai pengalaman terkait hal itu.
Buku putih yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara China pada Selasa itu mencakup sejumlah aspek, yaitu menjamin pengawasan terhadap obat-obatan terkait fentanil, menindak keras kejahatan terkait fentanil, menegakkan kontrol ketat terhadap prekursor zat-zat terkait fentanil, mempercepat penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi, mengadopsi langkah-langkah komprehensif untuk kontrol obat yang lebih efisien, serta mempromosikan tata kelola global zat-zat terkait fentanil.
Jubir tersebut, seturut Xinhua, dikutip di Jakarta, Selasa, mengatakan, dokumen ini akan membantu masyarakat dari berbagai sektor dan komunitas internasional untuk memahami posisi, kebijakan, dan pencapaian China di bidang ini “secara menyeluruh, mendalam, dan objektif.”
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Dengan visi komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, China selalu dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban internasionalnya dalam bidang kontrol obat dan berpartisipasi dalam urusan pemberantasan narkotika internasional secara mendalam, tetap berkomitmen penuh untuk memajukan tata kelola kontrol obat global, dan melakukan upaya tanpa henti untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam menanggapi tantangan baru yang ditimbulkan oleh isu fentanil, ungkap sang jubir.
“Semua orang kini dapat menyaksikan pencapaian yang telah diraih ini,” ujar jubir tersebut.
Jubir Kemenlu China itu mengungkapkan Amerika Serikat (AS) menyebarkan semua jenis informasi palsu tentang isu fentanil, mencemarkan nama baik dan mengambinghitamkan China, serta menaikkan tarif impor China atas fentanil. “Langkah seperti itu tidak dapat dibenarkan dan tidak akan menguntungkan,” ujar jubir tersebut.
Jubir itu menambahkan China siap melakukan kerja sama praktis dengan pihak AS berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.
“Namun, kami dengan tegas menentang sikap AS yang menekan, mengancam, dan memeras China dengan dalih isu fentanil. Kami mendesak AS untuk menghormati fakta, mempertimbangkan kepentingannya sendiri, dan membuat pilihan yang tepat,” ujar sang jubir.