Setelah 80 tahun merdeka, mengapa masih ada anak-anak kita yang kelaparan? Mengapa para petani dan nelayan kita masih berjuang untuk mendapatkan hasil yang layak dari kerja keras mereka? Mengapa setelah 8 dasawarsa masih ada desa dan kota yang belum tersentuh listrik? Mengapa di tengah kekayaaan yang kta miliki, masalah-masalah ini masih tetap ada?
Dan yang lebih penting bagaimana kita dapat memperbaiki keadaan ini. Bukan karena kita kekurangan sumber daya, tapi mungkin karena cara kita mengelola dan memanfaatkannya belum sepernuhnya memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Ini lah kenyataan yang harus kita akui, karena perubahan yang berarti hanya bisa dimulai dari keberanian untuk melihat kebenaran.
Keberanian untuk melihat kekurangan-kekurangan kita. Mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang dianugerahkan tuhan untuk sebesar-besaranya kesejahterahan rakyat dan masa depan indonesia adalah tugas utama kita.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Sebagaimana dimanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, ayat 1 yang berbunyi perekonomian disusun sebagai usaha bersama, berdasar atas azas kekeluargaan. Ayat kedua, cabang2 produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat orang hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ayat 3 bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Azas-azas ini harus menjadi pedoman kita dan memang telah menjadi pedoman kita.
Dalam memastikan bahwa kekayaan ansional benar-benar memberi manfaat bagi seluruh rakyat indonesia, azas-atas inilah yang membimbing pekerjaan saya dan menjadi dorongan utama bagi saya dalam menjalankan amanah konstitusiaonal dengan dedikasi dan efektivitas yang seitnggi-tingginya. Mengatasi tantangan-tangan ini, memerlukan respon yang berani dan strategis, itulah sebabnya peluncuran Danantara Indonesia hari ini memliki arti yang sangat penting.
Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan indonesia. Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.