Mengenal Ki Jogo Suro, Praktisi Spritualis Menjawab Tantangan Kekinian

Ki Jogo Suro
Ki Jogo Suro
0 Komentar

“Tantangan bagi saya adalah bagaimana caranya tidak mengecewakan orang. Amanah itu sangat penting,” pungkasnya yang hobby mengoleksi benda-benda antik dan bertuah.

Spiritual adalah asal katanya dari bahasa Latin “spiritus” yang artinya napas dan “spirare” yang artinya bernapas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjelaskan spiritual adalah istilah yang menggambarkan hubungan dekat dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).

Dalam bahasa Inggris, spiritualis kerap diterjemahkan sebagai “psychic” atau “medium”. Seorang spiritualisp dipercaya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan alam gaib, melihat masa depan, membaca pikiran orang lain, atau bahkan menyembuhkan penyakit melalui cara-cara yang tidak dapat dijelaskan secara medis konvensional.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Kemampuan cenayang sering dikaitkan dengan konsep “indra keenam” atau ESP (Extra Sensory Perception). Ini merujuk pada kemampuan untuk menerima informasi melalui cara-cara yang tidak melibatkan kelima indera manusia yang dikenal (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba).

Beberapa contoh kemampuan yang sering diklaim oleh para spiritualis antara lain:

  • Clairvoyance: kemampuan untuk melihat kejadian atau objek yang jauh secara fisik atau temporal
  • Clairaudience: kemampuan untuk mendengar suara atau informasi dari sumber yang tidak terlihat
  • Clairsentience: kemampuan untuk merasakan energi atau emosi dari orang lain atau lingkungan
  • Precognition: kemampuan untuk mengetahui kejadian di masa depan
  • Retrocognition: kemampuan untuk mengetahui kejadian di masa lalu tanpa informasi sebelumnya
  • Telepati: kemampuan untuk membaca pikiran atau berkomunikasi tanpa menggunakan indera yang dikenal

Meskipun banyak yang percaya pada kemampuan spiritualis, dunia ilmiah umumnya skeptis terhadap klaim-klaim ini.

Namun, fenomena spiritualis tetap menjadi subjek yang menarik untuk dipelajari dari sudut pandang psikologi, antropologi, dan studi budaya.

0 Komentar