SEORANG spiritualis telah lama menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan masyarakat di berbagai belahan dunia.
Sosok yang dianggap memiliki kemampuan supranatural ini sering kali menjadi tempat bertanya dan meminta bantuan bagi mereka yang menghadapi masalah atau ingin mengetahui hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara logis.
Namun, apa sebenarnya dan bagaimana fenomena ini dapat dipahami dalam konteks modern? Mari kita telusuri lebih dalam tentang dunia spiritualis dan segala aspek yang melingkupinya.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Spiritualis dalam pengertian umum, merujuk pada seseorang yang diyakini memiliki kemampuan untuk melihat atau merasakan hal-hal yang berada di luar jangkauan indera manusia normal.
Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan paranormal, peramal, atau orang pintar dalam konteks budaya Indonesia. Namun, definisi yang lebih spesifik mungkin berbeda-beda tergantung pada konteks budaya dan kepercayaan masing-masing daerah.
Mukson pun menegaskan, spiritualis berbeda jauh dengan paranormal atau dukun. “Spiritual ya untuk membangun jiwa, jelas berbeda. Jangan samakan dengan dukun atau parnormal,” ucapnya.
Pria yang disapa Ki Jogo Suro ini menegaskan bahwa dirinya hanya memberikan ajaran-ajaran agama yang ia ketahui. Ia menegaskan tak pernah memberikan wejangan-wejangan khusus.
“Saya hanya memberikan pengetahuan yang saya ketahui dan ajaran-ajaran Islam yang saya tahu. Saya nggak pernah kasih macam-macam,” tandas Ketua DPW Ikatan Spiritual Indonesia (ISI) Mukson, Senin (24/2).
Menurutnya, spiritual merupakan kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan.
Beranjak dari pengalaman pribadi, faktor silsilah keluarga dan melihat manfaat dari ilmu spiritual dalam membantu orang lain, Ki Jogo Suro merasa terpanggil untuk memperdalam ilmunya. Menurutnya, doa-doa yang dilafalkan dalam proses pengobatan memiliki kekuatan untuk memberikan harapan dan kesembuhan kepada mereka yang membutuhkan.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
“Saya melihat segi manfaatnya untuk membantu orang lain,” jelas doktoral ilmu manajemen Universitas Negeri Jakarta tentang motivasinya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perjalanan Ki Jogo Suro sebagai seorang spiritualis menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam pekerjaannya adalah menjaga kepercayaan dan amanah yang diberikan pasien.