JELANG bulan suci Ramadan, banyak umat Islam meluangkan waktu untuk ziarah kubur ke makam keluarga dan kerabat yang telah berpulang.
Ziarah kubur bukan sekadar tradisi, tetapi amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk mengingat kematian dan mendoakan mereka yang telah meninggal dunia.
Dengan memahami adab ziarah kubur, muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Selain itu, ziarah kubur juga menjadi pengingat untuk menyambut Ramadan dengan hati bersih, memperbanyak amal, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ziarah kubur dilakukan dengan tujuan utama mendapatkan rida Allah Subhanahu wa ta’ala memperbaiki hati, serta memberikan kemanfaatan kepada mayit dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa.
Dalam sejarah Islam, ziarah kubur awalnya sempat dilarang Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam karena kondisi keimanan umat Islam yang masih lemah. Namun, seiring waktu, Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam membolehkan, bahkan menganjurkannya. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
Artinya: (Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat (HR Ibnu Majah).
Salah satu hal penting dalam ziarah kubur adalah mendoakan mereka yang telah meninggal dunia. Doa dan zikir yang dibacakan peziarah dengan niat menghadiahkan pahala kepada mayit diyakini akan sampai kepada mereka. Oleh karena itu, selain mengingat kematian, ziarah kubur menjadi momen memanjatkan doa bagi keluarga yang telah tiada.
Dilansir dari NU Online, adab-adab dalam berziarah dijelaskan Syekh Khatib Asy-Syirbini dalam kitab Tafsir As-Siraj Al-Munir.
Berikut adab-adab yang perlu diperhatikan saat ziarah kubur menjelang Ramadan.
- Menghadirkan hati saat berziarah agar dapat mengambil pelajaran dari kematian.
- Tidak duduk di atas kuburan sebagai bentuk penghormatan kepada mayit.
- Mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman: “Assalamu alaika dara qaumi mu’minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun” (semoga kesalamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin. Sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian).
- Saat mendatangi kuburan seseorang yang dikenal, hendaknya mengucapkan salam kepadanya dan mendatangi dari arah wajah mayit, sebagaimana ketika berbicara dengannya saat masih hidup.