Anggaran Dibegal
Efisiensi anggaran dijadikan modal Danantara. Padahal anggaran belanja tersebut menyentuh banyak ekosistem usaha dan birokrasi. Tentunya akan berdampak luas bagi hajat dan kehidupan masyarakat serta birokrasi pemerintahan sendiri.
Efisiensi anggaran juga mempengaruhi langsung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintahan sebesar 8 persen tahun 2025. Berkurangnya belanja negara sebesar Rp 300-an triliun akan mereduksi mobilisasi anggaran ke ekosistem ekonomi.
Belanja konsumsi modal pemerintahan turun otomatis perputaran ekonomi terlambat. Yang diharapkan perputaran uang dari pemerintah, ternyata uangnya tidak ada atau minim.
Danantara Modus?
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Yang membikin shock dan marah adalah ternyata anggaran dari hasil efisiensi anggaran dijadikan modal utama mengisi saldo Danantra bukan untuk memaksimalkan proyek yang menyentuh masyarakat banyak dan program Makan Bergizi Gratis ( MBG).
Prabowo dengan jelas menyebutkan dana yang terparkir memakai anggaran efisiensi tersebut ditujukan untuk mendanai 20 proyek strategis nasional ( PSN).
Lantas pertanyaan, siapa yang merencanakan, mengelola dan mengendalikan Proyek Strategis Nasional yang akan dibiayai oleh Danantara?
Jawabannya sudah jelas dan pasti. Pengelola dan juga pengawas Danantara diisi oleh rejim lama dan para menteri kabinet Prabowo yang notabene adalah menteri titipan Jokowi.
Kemudian, para pihak yang terlibat dalam eksistensi dan ekosistem Proyek Strategis Nasional adalah para muka pengusaha lama dn sepertinya mereka adalah par pelaku usaha yang dekat dan punya akses politik langsung dengan Prabowo.
Mereka diduga para pengusaha yang sudah keluar banyak modal untuk mendukung Prabowo-Gibran menjadi pemenang Pilpres 2024 kemarin.
Lantas, masihkah pantas Prabowo menjual isu Danantara dan manfaatnya untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia? Stop “Omon-omon “!!
Penulis adalah pengamat Politik Alumni Fisipol UGM, Heru Subagia