Temasek Singapura Jadi Sorotan Usai Prabowo Bakal Resmikan Danantara

Area lobi kantor Temasek Holdings di The Atrium @ Orchard. Foto: Don Wong/todayonline.com
Area lobi kantor Temasek Holdings di The Atrium @ Orchard. Foto: Don Wong/todayonline.com
0 Komentar

Meskipun beberapa investasi telah dilepas, kehadiran Temasek sebagai investor besar tetap memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Temasek, melalui Fullerton Financial Holdings, memiliki 67 persen saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), sebuah bank dengan kapitalisasi pasar Rp46 triliun di Bursa Efek Indonesia.

Investasi ini menempatkan Temasek sebagai pemegang saham mayoritas di salah satu bank terkemuka di Indonesia, menunjukkan kepercayaan mereka pada sektor perbankan nasional.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Selain perbankan, Temasek juga memiliki investasi signifikan di sektor telekomunikasi. Melalui SingTel, di mana Temasek memiliki 54 persen saham, mereka memiliki 35 persen saham di PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), operator seluler terbesar di Indonesia.

Kepemilikan ini bermula sejak tahun 2001 dan terus bertambah, menjadikan Temasek sebagai salah satu pemain kunci di industri telekomunikasi Indonesia.

Pada tahun 2013, Temasek, melalui Anderson Investments, membeli 26,1 persen saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), operator gerai Hypermart, senilai 300 juta dolar AS (Rp4 triliun).

Investasi ini menunjukkan minat Temasek pada sektor ritel Indonesia yang berkembang pesat. MPPA saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp6,6 triliun di Bursa Efek Indonesia.

Sebelumnya, Temasek juga pernah terafiliasi dengan Indosat, operator seluler terbesar kedua di Indonesia, melalui anak usahanya ST Telemedia (STT).

Namun, kepemilikan ini kemudian dijual pada tahun 2008 setelah adanya kasus kepemilikan ganda di industri telekomunikasi. Meskipun demikian, investasi ini mencerminkan ketertarikan awal Temasek pada pasar telekomunikasi Indonesia yang potensial.

0 Komentar