“Kami telah memberi label alamat pencuri di perangkat lunak kami, untuk membantu mencegah dana ini dicairkan melalui bursa lain,” kata Kepala Ilmuwan di Elliptic Tom Robinson melalui email dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (22/2).
Riwayat Lazarus Group dalam menargetkan platform kripto dimulai pada 2017, ketika kelompok hacker ini menyusup ke empat bursa Korea Selatan dan mencuri bitcoin US$ 200 juta.
Saat lembaga penegak hukum dan firma pelacakan kripto berupaya melacak aset yang dicuri, para pakar industri memperingatkan bahwa pencurian skala besar tetap menjadi risiko mendasar.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Semakin sulit kita mendapatkan keuntungan dari kejahatan seperti ini, semakin jarang kejahatan itu terjadi,” tulis Robinson dari Elliptic unggahan.