Usai Dilantik, Bupati Imron Hadapi Persoalan Serius: Infrastruktur, Normalisasi Sungai dan Kemiskinan

Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg dan H Agus Kurniawan Budiman.*
Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg dan H Agus Kurniawan Budiman.*
0 Komentar

IMRON Rosyadi resmi dilantik sebagai Bupati periode 2025-2030 pada Kamis (20/2). Ia merupakan satu-satunya petahana yang bisa mempertahankan kekuasaannya di Kabupaten Cirebon. Ia berpasangan dengan Agus Kurniawan Budiman.

Sebagai petahana satu-satunya yang masih bertahan, Imron mengaku tidak asing lagi dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi Kabupaten Cirebon.

“Tentu saya masih hapal dengan permasalahan di Kabupaten Cirebon dan apa yang harus dilakukan,” tutur Imron.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Setelah dilantik, ia mengaku akan langsung “gaspol” untuk mewujudkan visi misi seperti dijanjikan dalam kampanye mengusung tagline “Beriman”.

Imron mengaku tinggal melakukan akselerasi atau percepatan terhadap program-program unggulan serta yang menjadi prioritas.

“Saya mengikuti terus perkembangan Cirebon selama masa transisi. Nanti tinggal disinkronkan saja. Apa yang sudah dilakukan, dan sedang dikerjakan sampai rencana penerapan program pembangunan ke depan,” tutur Imron.

Sejumlah hal yang bakal menjadi prioritas dan mendesak, misalnya soal pembenahan infrastruktur, terutama terkait dengan normalisasi sungai yang sempat menyebabkan banjir besar bahkan di kampung halamannya di Kecamatan Tengahtani.

“Saya kira normalisasi sungai-sungai menjadi prioritas. Kita tahu sendiri, sempat menimbulkan banjir besar. Nantinya tentu menyeluruh di seluruh wilayah. Di timur, tengah hingga barat,” tuturnya.

Prioritas lain ialah soal bagaimana menurunkan angka stunting. Kemudian diselaraskan dengan program unggulan pemerintah soal Makan Bergizi Gratis (MBG), serta perhatian soal sampah dan infrastruktur darat soal jalan-jalan yang rusak.

“Memang sekarang ada efisiensi. Kita akan lihat. Mana-mana yang harus ada penghematan. Prinsip besarnya, bagaimana program prioritas dan urgen tetap berjalan meski ada keharusan melakukan penghematan,” tutup Imron.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Pelantikan ini menandai awal babak baru dalam kepemimpinan daerah, di mana masyarakat menaruh harapan besar pada perbaikan infrastruktur serta pengentasan kemiskinan yang masih menjadi tantangan utama.

Kabupaten Cirebon memiliki sejumlah persoalan yang membutuhkan perhatian serius, terutama terkait infrastruktur jalan. Kondisi jalan yang belum memadai menjadi keluhan utama masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Ruas jalan yang mengalami kerusakan sering kali menghambat mobilitas warga dan aktivitas ekonomi.

0 Komentar