Megawati Nyatakan Perang dengan Prabowo?

Bondhan W
Bondhan W
0 Komentar

PENAHANAN Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai memperburuk hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, PDIP melalui Hasto telah menyatakan agar kepala daerah itu mengikuti irama pusat. Tapi, penahanan ini, jelas membuat hubungan PDIP dengan pemerintahan Prabowo semakin akut.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan arahannya kepada 961 orang kepala daerah masa jabatan 2025-2030 yang telah resmi dilantik hari ini, Kamis (20/2).

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Prabowo tak banyak memberikah arahan. Dia menyebut akan segera bertemu lagi dengan ratusan kepala daerah itu di Magelang, untuk retreat yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

“Kita akan jumpa dalam retreat yang akan diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri di Magelang. Saya akan bertemu saudara-saudara di situ dan mudah-mudahan saudara akan kuat,” ujarnya di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/2).

Prabowo lalu berkelakar bahwa para kepala daerah yang ragu-ragu untuk mengikuti retreat bisa mengundurkan diri. “Yang ragu-ragu boleh mundur,” ujarnya sambil disambut tawa oleh peserta acara.

Pernyataan Prabowo dapat diartikan sebagai sikap khasnya sebagai mantan prajurit TNI yang dikenal dengan ketegasannya. Apalagi ada jargon dalam konteks tradisi militer. ‘Anda Ragu-Ragu Kembali Sekarang Juga’ hampir selalu ada di setiap markas militer.

Di sisi lain, membaca pidato Prabowo itu sebagai kode keras kepada para kepala daerah dari PDIP.

Sebab, hanya beberapa jam setelahnya, Megawati langsung mengeluarkan instruksi kepada kader PDIP yang menjadi kepala daerah untuk menunda perjalanan menuju kegiatan retret bersama Prabowo di Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Kendati baru sebatas rencana, probabilitas rekonsiliasi rencana pertemuan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terancam kritikal.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Hal itu meninggalkan interpretasi bahwa relevansi dan nasib keduanya kiranya hanya tinggal bergantung satu akar gantung kualitas dan situasi relasi tiga aktor prominen, yakni Prabowo, Megawati, dan Jokowi serta bagaimana implikasinya kelak.

Sebagai fondasi interpretasi, memahami bahwa politik memiliki panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) kiranya krusial dalam memahami kemungkinan melunaknya sikap politik Megawati.

0 Komentar