Walimatul Khitan Masyarakat Lampung Integrasi Tradisi yang Sesungguhnya

Walimatul khitan keluarga besar biro Lampung, Arni Dinata untuk putranya, Alka Fairuz Dinata. Acara ini berlan
Walimatul khitan keluarga besar biro Lampung, Arni Dinata untuk putranya, Alka Fairuz Dinata. Acara ini berlangsung pada Rabu, 29 Januari 2025, di Komplek Perumahan Bukit Kemiling Permai Blok P RT 012, Kelurahan Kemiling Permai, Kota Bandar Lampung. (Dokpri)
0 Komentar

MASYARAKAT Lampung telah lama menjalankan tradisi Walimatul Khitan sebagai bagian penting dari budaya dan agama mereka.

Walimatul Khitan adalah acara perayaan sunatan yang memiliki makna penting dalam kehidupan masyarakat. Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas pemberian nikmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala serta sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada orang tua dan keluarga atas perlindungan dan perawatan selama proses sunatan.

Tradisi ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial antar anggota masyarakat dan memperkuat ikatan kebersamaan.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Walimatul Khitan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat Lampung. Selain sebagai bentuk ketaatan agama, acara ini juga memberikan kesempatan untuk memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan masyarakat.

Prosesi acara ini juga memberikan kesempatan bagi para anggota masyarakat untuk berbagi kebahagiaan dan menjadi bagian dari sebuah peristiwa penting dalam kehidupan keluarga.

Salah satunya, keluarga besar Arni Dinata yang mengkhitankan anaknya, Alka Fairuz Dinata, Rabu (29/1) lalu, di Komplek Perumahan Bukit Kemiling Permai Blok P RT 012, Kelurahan Kemiling Permai, Kota Bandar Lampung.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Minjak Muakhi Khaja Semuka Dalom 2 Lamban Banjakh Agung Pekon Kota Besi Lampung Barat serta seluruh panitia penyelenggara yang diketuai, Apriansyah,” pungkas Arni Dinata, sekaligus perwakilan biro delik di Lampung ini.

Ia berharap nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur yang terjalin dapat terus lestari di tengah masyarakat. Tradisi ini menjadi bukti bahwa adat dan agama bisa berjalan beriringan, menciptakan harmoni dalam kehidupan sosial.

Dalam suasana cerah, keluarga, kerabat, dan tetangga berkumpul untuk turut serta dalam perayaan ini. Hidangan khas walimatul khitan disajikan dan bersama dipanjatkan agar anak yang telah menjalani khitan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, saleh, dan bermanfaat bagi keluarga serta masyarakat.

Acara ini juga menjadi momen untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga kebersihan, merawat tubuh, dan pentingnya nilai-nilai keagamaan.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Walimatul khitan bukan hanya sekadar acara perayaan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat jaringan sosial dan solidaritas masyarakat.

0 Komentar