Gudang tempat Yuli dkk bekerja bukan satu-satunya target operasi yang digerebek. Berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi, tim Bais TNI juga melakukan operasi serupa di dua gudang lainnya. Kedua gudang tersebut juga ketahuan memproduksi ratusan kardus berisi oli oplosan berbagai merek siap edar.
Tak seperti di lokasi pertama, karyawan dua gudang lainnya sempat menantang dan mendebat petugas. Namun nyali mereka akhirnya ciut setelah mengetahui dengan siapa mereka berhadapan.
“Eh, kau jangan main kasar,” ujar seorang petugas.
Sejumlah personel Bais TNI dan tim Kementerian Perdagangan saat menggerebrek gudang oli palsu di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (19/2/2025). tirto.id/Nanda Fahriza Batubara
Barang-Barang yang Disita
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Dari penggerebekan di tiga gudang tersebut, tim Bais TNI beserta Kementerian Perdagangan menyita oli oplosan berbagai merek sebanyak lebih dari 30 truk. Barang bukti ini kemudian diboyong ke Markas Kodam I/Bukit Barisan.
Menurut Kasdam I/Bukit Barisan, Brigjen TNI Refrizal, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi adanya produksi oli palsu yang diduga melibatkan anggota TNI. Namun, kata dia, dugaan tersebut belum terbukti.
“Di sana tidak ada anggota TNI. Ternyata mereka tidak ada di sana. Kalau pun ada keterlibatan dia, maka akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Refrizal di Markas Kodam I/Bukit Barisan, Rabu (19/2/2025).
Dalam operasi ini, Bais TNI dan Kementerian Perdagangan menyita total 259.476 botol oli palsu berbagai merek. Sebanyak 42.332 botol di antaranya disita dari gudang pertama, kemudian 116.438 botol dari gudang kedua dan selebihnya 100.706 botol dari gudang ketiga.
Oli-oli palsu tersebut menggunakan berbagai merek yang sebagian merupakan produk Pertamina. Seperti Mesran, Meditran dan Prima. Produksi barang ilegal ini diduga sudah berjalan selama dua tahun.
Selain menyita ratusan ribu botol oli palsu, petugas juga memboyong empat orang karyawan gudang untuk dimintai keterangan. Seluruh barang bukti diserahkan ke Polda Sumatera Utara guna ditelusuri lebih lanjut. Termasuk pemilik usaha.