5 Poin Penting UMKM Perlu Milenial Marketing, Kajian Bisnis di Universitas Muhammadiyah Cirebon

Kajian Bisnis dengan tema “Millennial Marketing dan Branding untuk UMKM”. Acara ini berlangsung di Kampus Univ
Kajian Bisnis dengan tema “Millennial Marketing dan Branding untuk UMKM”. Acara ini berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jalan Tuparev, Cirebon, pada Sabtu (15/02/25)
0 Komentar

GENERASI milenial telah menjadi salah satu segmen pasar terbesar dan paling berpengaruh di dunia, termasuk di Indonesia.

Mereka adalah generasi yang tumbuh bersama perkembangan teknologi digital, dan gaya hidup mereka sangat dipengaruhi oleh internet, media sosial, dan inovasi teknologi lainnya.

Bagi UMKM, menarik perhatian generasi milenial memerlukan pendekatan pemasaran yang cerdas dan kreatif. Pada tahun 2025, generasi milenial diperkirakan berjumlah sekitar 63,87 juta jiwa, setara dengan 25,87 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Dalam paparan Kajian Bisnis dengan tema “Millennial Marketing dan Branding untuk UMKM”, yang berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jalan Tuparev, Cirebon, pada Sabtu (15/02/25), Ketua LP UMKM PDM Kabupaten Cirebon, Kang Apik mengungkapkan jumlah penduduk yang besar dan kontribusi yang signifikan, generasi milenial menjadi pangsa pasar potensial bagi UMKM.

“Generasi milenial lebih dominan dalam pasar UMKM dibandingkan generasi lainnya. Generasi milenial sebagian berada pada usia produktif, banyak yang telah memasuki dunia kerja dan memiliki penghasilan tetap. Mereka lebih cenderung menghabiskan uang untuk barang-barang yang berhubungan dengan gaya hidup, hiburan, dan pengalaman, produk yang seringkali ditawarkan UMKM,” papar Kang Apik.

UMKM perlu milenial marketing, kutip paparannya, ada lima poin penting. Pertama, konsumen besar. Generasi milenial, kelompok konsumen besar dengan daya beli signifikan. Mereka memiliki kebiasaan konsumsi yang berbeda dan sering mencari produk yang sesuai nilai dan gaya hidup mereka.

Kedua, melek media. Milenial tumbuh dengan teknologi digital. Mereka lebih cenderung mencari informasi dan berbelanja secara online. Pemasaran yang efektif di platform digital dapat meningkatkan eksposur dan penjualan UMKM.

Ketiga, pengaruh dalam pembelian dan keputusan. Milenial memiliki pengaruh besar terhadap pembelian, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk keluarga mereka sendiri. Mereka cenderung mempengaruhi keputusan pembelian orang tua, teman dan pasangan mereka. Semisal, mereka lebih suka merekomendasikan produk melalui media sosial atau berbagi pengalaman.

Keempat, preferensi terhadap pengalaman. Milenial lebih cenderung menghabiskan uang mereka untuk pengalaman, bepergian, makan di luar, atau menghadiri acara daripada sekadar barang. Ini mengarah pada peluang pasar untuk industri pariwisata, hiburan, makanan dan minuman, yang bisa memanfaatkan kecenderungan ini.

0 Komentar