Ia pun menyebut, ke depan Pemda DIY perlu mengembangkan museum dan menyampaikan pendidikan sejarah kepada penerus bangsa. “Bung Karno memiliki catatan sejarah besar bagi budaya dan sejarah,” kata Eko .
Umarudin Masdar, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY menyatakan hadirnya masjid bersejarah yang dipakai Bung Karno, seperti di Cirebon bawa pesan bersejarah.
“Bung Karno dengan nasionalisme menyatukan agama dan kebudayaan,” terang dia.
Usai kunjungan tersebut, pihaknya akan berkomunikasi dengan dinas Kebudayaan DIY tentang perawatan situs-situs bersejarah di DIY agar kaum muda bisa belajar sejarah.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Sementara pegiat budaya Cirebon, Jajat mepaparkan, Presiden Sukarno di Cirebon pernah berdialog dengan masyarakat dan di tahun 1960. Pada saat itu, Bung Karno memberikan nama masjid Sunan Gunung Djati sebagai penghormatan dari hadirnya masjid yang tanahnya disumbangkan oleh Hj Siti Garmini Sarojo.
Garmini yang juga istri Sultan Hasanuddin keempat dari Keraton Kanoman, Cirebon, mewakafkan lahan sekitar 500 meter persegi. Di atas tanah wakaf tersebut lalu dibangunlah sebuah masjid.
Dulu, lahan tempat berdirinya Masjid Sunan Gunung Jati Garmini merupakan area persawahan. Lahan itu milik seorang tokoh perempuan Cirebon yang juga aktif di Nadhlatul Ulama (NU) Cirebon.
Jajat mengingatkan catatan sejarah dan budaya jangan dilupakan generasi hari ini. Seiring berjalan waktu ini membuktikan bahwa perhatian sejarah, budaya dan agama dari Bung Karno.
“Jadi jangan ajari toleransi orang Cirebon, karena sudah lama kami jalankan,” kata Jajat saat mendampingi kunjungan Komisi A DPRD DIY beserta wartawan yang bertugas di DPRD DIY, Senin (17/2).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya menegaskan, pihaknya bersama masyarakat Cirebon selalu menjaga kekayaan budaya dan sejarah yang ada di Kota Cirebon.
“Peninggalan sejarah dan budaya harus terus dilestarikan untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan,” kata dia.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Peninggalan budaya yang masih dilestarikan di Kota Cirebon hingga kini, misalnya yang ada di empat Kraton yang ada di Cirebon, yaitu Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabonan. Selain itu, Cirebon juga memiliki peninggalan seni budaya yang masih dilestarikan, seperti batik, topeng, hingga tari.