Pertemuan Riyadh, 4 Poin Kesepakatan Amerika Serikat-Rusia Akhiri Perang di Ukraina

Suasana pertemuan delegasi Rusia dan Amerika Serikat di Riyadh, Arab Saudi, mencari solusi hentikan konflik mi
Suasana pertemuan delegasi Rusia dan Amerika Serikat di Riyadh, Arab Saudi, mencari solusi hentikan konflik militer di Ukraina, Selasa, 18 Februari 2025 (tass.com)
0 Komentar

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Selasa bahwa Rusia dan Amerika Serikat “tidak hanya mendengar, tetapi saling menyimak” dalam pembicaraan di Riyadh itu.

“Perbincangan itu, menurut saya, sangat bermanfaat, kami tidak hanya mendengarkan tetapi saling menyimak, dan saya memiliki alasan untuk percaya bahwa pihak Amerika telah menjadi lebih memahami posisi kami, yang telah kami sampaikan sekali lagi dalam detil dan dengan contoh-contoh yang spesifik dengan dasar berbagai pernyataan dari Presiden Putin,” kata Lavrov dalam konferensi pers.

Pertemuan antara diplomat utama kedua negara di Riyadh pada Selasa adalah yang paling penting sejak dimulainya konflik Rusia-Ukraina. Pertemuan ini juga bertujuan untuk membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Sementara itu, China pada Selasa juga menyambut baik pembicaraan antara pejabat-pejabat senior Amerika Serikat dan Rusia, dalam meningkatkan hubungan dan negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun menyatakan, “Kami gembira menyaksikan semua upaya itu yang kondusif bagi perdamaian, termasuk kesepakatan untuk menggelar pembicaraan antara Amerika Serikat dan Rusia. Kami juga berharap bahwa semua pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang terlibat akan berpartisipasi dalam proses perdamaian di waktu yang tepat.”

Ukraina, perlahan tetapi pasti, mengalami kekalahan melawan pasukan Rusia yang berjumlah lebih besar dalam perang yang menelan banyak korban, yang dimulai hampir tiga tahun lalu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah mengatakan bahwa negaranya tidak akan menerima hasil apapun dari pembicaraan pekan ini, jika negara tersebut tidak diikutsertakan. Sekutu-sekutu Eropa juga menunjukkan keprihatinan karena mereka dikesampingkan.

Di luar soal Ukraina, pertemuan itu telah diperkirakan akan fokus pada pencairan hubungan kedua negara, yang sebelumnya telah jatuh di tingkat paling rendah dalam beberapa dekade.

0 Komentar