HUJAN deras disertai angin kencang mengakibatkan sedikitnya enam rumah warga Desa Japura Lor, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, alami rusak di bagian atap, dua di antaranya rusak berat, Minggu (16/2) sekitar pukul 16:30 WIB.
Angin puting beliung terjadi tidak berselang lama setelah hujan berhenti, sontak peristiwa tersebut membuat warga setempat panik.
Menurut warga setempat, Panji Maulana, angin kencang saat hujan deras terjadi Minggu, 16 Februari 2025 sekitar pukul 16.30 WIB, dan seketika menghempaskan atap rumah.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Saat kejadian, saya berada di teras depan rumah, tiba tiba angin datang dari arah utara dan saat itu juga langsung menyelamatkan diri dan berlindung,” katanya, Senin (17/2).
Ia menceritakan, kejadian tersebut begitu cepat sehingga membuat atap rumah dari asbes berhamburan ke atas.
“Karena bagian atap rusak parah, terpaksa tidur di kamar yang tidak rusak atapnya. Diharapkan ada bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak ini,” ujarnya.
Peristiwa tersebut terjadi setelah hujan berhenti, dan tidak berselang lama, angin puting beliung datang dan seketika melulantakan atap rumahnya.
Ia menambahkan, saat kejadian dirinya sedang berada di teras depan rumah, tiba tiba angin datang dari arah utara dan saat itu juga langsung menyelamatkan diri dan berlindung.
Menurutnya, kejadiannya tiba-tiba angin kencang datang melanda rumah, atap yang terbuat dari asbes berhamburan ke atas, bahkan atap sekolah SDN 2 Japura Lor pun alami kerusakan.
“Saat kejadian saya ada di depan rumah, tiba tiba angin kencang datang, saya dan keluarga seketika keluar dan berlindung di dekat tumpukan bambu, tapi seketika angin menghempaskan dan menerbangkan atap rumahnya,” ujarnya.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Lanjutnya, usai diterjang angin puting beliung hujan masih turun hingga malam, dengan atap rumahnya yang rusak parah membuat dirinya bersama istri dan dua anaknya, terpaksa tinggal dalam satu ruangan yang tidak terdampak angin puting beliung.
“Kami terpaksa tinggal dalam satu ruangan yang tidak terdampak, tapi akibat atap yang rusak parah, membuat air hujan masuk ke dalam rumah,” ucapnya.