SETIDAKNYA 18 orang tewas ketika berebut naik kereta api di New Delhi, India pada Sabtu (15/2) malam. Hal itu terjadi lantaran adanya kerumunan orang menuju pertemuan keagamaan terbesar di dunia.
Diketahui, Kumbh Mela menarik puluhan juta umat Hindu setiap 12 tahun ke kota utara Prayagraj, dan memiliki sejarah bencana yang berkaitan dengan kerumunan orang, termasuk satu bencana bulan lalu. Yakni saat sedikitnya 30 orang tewas dalam kerumuman orang di pertemuan suci sungai Gangga, Yamuna, dan sungai Saraswati yang mistis.
Sementara kerumunan di stasiun kereta api di New Delhi mulai terjadi pada Sabtu saat kerumunan orang berjuang untuk naik kereta api ketika acara sedang berlangsung, yang akan berakhir pada 26 Februari.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Saya dapat mengonfirmasi 15 kematian di rumah sakit. Mereka tidak mengalami luka terbuka. Sebagian besar (kemungkinan besar meninggal karena) hipoksia, tetapi semua hanya dapat dikonfirmasi setelah adanya otopsi,” Dr. Ritu Saxena, wakil kepala medis Rumah Sakit Lok Nayak di New Delhi mengatakan kepada AFP.
“Ada juga 11 orang lainnya yang terluka. Sebagian besar dari mereka stabil dan mengalami cedera ortopedi,” imbuh dia.
Penyiar NDTV melaporkan tiga orang lagi tewas akibat desak-desakan tersebut, mengutip seorang pejabat rumah sakit lain di kota itu.
Sementara mereka yang tewas sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
“Saya telah bekerja sebagai kuli sejak 1981, tetapi saya tidak pernah melihat kerumunan seperti ini sebelumnya,” surat kabar Times of India mengutip seorang porter di stasiun kereta api.
“Orang-orang mulai bertabrakan dan jatuh di eskalator dan tangga ketika peron kereta khusus yang berangkat ke Prayagraj tiba-tiba bergeser,” ungkap petugas.
Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengatakan, penyelidikan tingkat tinggi telah diperintahkan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut.
Vaishnaw mengatakan kereta khusus tambahan sedang dioperasikan dari New Delhi untuk mengatasi arus umat yang berdesakan.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi merasa sedih dengan insiden desak-desakan tersebut.
“Pikiran saya bersama semua orang yang sedang berduka. Saya berdoa agar yang terluka segera pulih,” tulisnya di X.