Israel khususnya tidak menargetkan fasilitas nuklir Iran mana pun pada Oktober. Biden memperingatkan Israel terhadap hal itu dan mengatakan secara terbuka bahwa ia ingin Israel membalas Iran secara proporsional setelah pengeboman Iran terhadap Israel pada 1 Oktober 2024, yang melibatkan sekitar 200 rudal balistik tetapi hanya menimbulkan kerusakan terbatas.
Israel memang ingin melangkah lebih jauh. Intelijen AS musim gugur lalu menilai bahwa Israel sedang mempertimbangkan serangan sepihak terhadap situs nuklir dengan harapan bahwa tekanan publik di Amerika Serikat akan meyakinkan pemerintahan Biden untuk bergabung dengan mereka, seseorang yang mengetahui intelijen tersebut mengatakan kepada CNN.
Pemerintahan Biden terbuka terhadap gagasan tersebut, dan, sampai taraf tertentu, menjajaki keberhasilan serangan Israel pada Oktober terhadap target nonnuklir di Iran telah membuka peluang baru, kata mantan pejabat senior tersebut.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Namun, diskusi antara pejabat Israel dan Biden tersebut terhenti setelah kemenangan Trump dalam pemilihan umum November, karena keputusan dibuat bahwa serangan militer pendahuluan tidak akan dilakukan selama masa transisi, mantan pejabat tersebut menambahkan.
Pada saat itu, pejabat AS dan Israel sepakat bahwa setiap langkah Iran untuk memulai program senjata nuklirnya akan tetap memicu respons militer. Mereka tidak melihat bukti ada perubahan dalam sikap Iran sebelum Trump dilantik, menurut berbagai sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Israel juga tahu bahwa mereka akan berhadapan dengan pemerintahan baru yang mungkin ingin mencapai kesepakatan dan telah mengalihkan fokusnya untuk terlibat dengan tim transisi Trump.
Namun, keinginan Trump untuk mencapai kesepakatan tampaknya tidak meredam keinginan Israel untuk mengambil tindakan militer tambahan terhadap Iran guna memanfaatkan kerusakan yang ditimbulkan selama putaran serangan terakhirnya pada akhir Oktober.
Penilaian intelijen AS yang lebih baru menunjukkan bahwa Israel belum menentukan akan mencoba melakukan serangan menggunakan pesawat militer atau rudal jarak jauh. Namun, kedua opsi tersebut akan berupaya memanfaatkan kemampuan pertahanan udara Iran yang menurun, dua sumber yang mengetahui intelijen tersebut mengatakan kepada CNN.
Namun, hal itu juga menjelaskan serangan semacam itu hanya akan sedikit menghambat program nuklir Iran dan tidak akan menjadi obat mujarab untuk mengakhirinya, menurut salah satu sumber tersebut.