Yang memperumit perencanaan militer Israel ialah fakta sederhana bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk menghancurkan program nuklir Iran tanpa bantuan Amerika, termasuk pengisian bahan bakar di udara dan bom yang diperlukan untuk menembus fasilitas jauh di bawah tanah, kebutuhan yang juga tercermin dalam laporan intelijen AS baru-baru ini, menurut sumber tersebut.
“Jika Anda ingin melakukan serangan nyata dan total yang menghancurkan segalanya, hanya Amerika Serikat yang dapat melakukannya,” kata seorang mantan pejabat senior pemerintahan Biden yang mengatakan bahwa Israel terus-menerus mempertimbangkan opsi mereka untuk menyerang Iran.
Namun, penilaian intelijen AS menyoroti fakta bahwa kalkulasi Trump terhadap Iran kemungkinan akan menghadapi tekanan dari berbagai arah, termasuk keinginan Israel untuk melakukan tindakan militer tambahan terhadap Iran.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Selama masa jabatan pertamanya, Trump menutup kesepakatan nuklir pemerintahan Obama dengan Teheran dan memerintahkan serangan yang dipimpin AS terhadap komandan Iran Qasem Soleimani pada 2020, dua tindakan yang menunjukkan keinginan Trump saat ini untuk berdiplomasi dengan Iran mungkin tidak akan bertahan lama.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ialah pemimpin dunia pertama yang diundang Trump ke Gedung Putih dalam masa jabatan keduanya dan keduanya ialah sekutu politik yang setia. Dengan perdana menteri Israel duduk di sebelahnya, Trump mengusulkan untuk memindahkan warga Palestina secara permanen dari Gaza sehingga dapat dibangun Kembali.
Proposal yang sangat bertentangan dengan kebijakan tradisional AS tentang konflik Israel-Palestina itu disambut baik oleh Netanyahu. Katanya, Trump memiliki visi revolusioner dan kreatif yang jauh lebih baik bagi negara Israel.
Masih harus dilihat cara Netanyahu akan memanfaatkan hubungannya dengan presiden terkait masalah Iran.
Dalam minggu-minggu menjelang pemilihan presiden AS pada 2024, pejabat Israel menyampaikan gagasan serangan tambahan kepada pejabat pemerintahan Biden setidaknya dalam beberapa kesempatan. Mereka mengemukakan argumen bahwa mereka harus memanfaatkan negara Iran yang melemah dan bertindak lebih jauh, menargetkan program nuklirnya, seorang mantan pejabat senior Biden mengatakan kepada CNN.
Pengeboman Israel pada 25 Oktober 2024 terhadap fasilitas produksi rudal dan pertahanan udara Iran–dikombinasikan dengan ekonomi yang melemah akibat sanksi dan penghancuran proksi regional Iran oleh Israel–membuat Teheran berada dalam posisi militer terlemahnya dalam beberapa dekade.