Laporan Intelijen Amerika Serikat Prediksi Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Perang Meluas di Timur Tengah

Fasilitas nuklir Iran di Natanz. Foto/Planet Labs Inc and Middlebury Institute of International Studies at Mon
Fasilitas nuklir Iran di Natanz. Foto/Planet Labs Inc and Middlebury Institute of International Studies at Monterey via REUTERS
0 Komentar

BADAN intelijen Amerika Serikat (AS) baru-baru ini memperingatkan pemerintahan Joe Biden dan Donald Trump bahwa Israel kemungkinan akan mencoba menyerang fasilitas yang penting bagi program nuklir Iran tahun ini. Ini menurut beberapa sumber yang mengetahui penilaian tersebut.

Kesediaan Israel untuk menggunakan kekuatan militer bertentangan dengan keinginan Presiden Donald Trump saat ini untuk mencapai kesepakatan damai dengan Teheran. Intelijen AS baru-baru ini memperingatkan bahwa serangan besar terhadap situs nuklir Iran dapat meningkatkan risiko pecahnya perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Secara keseluruhan, Israel juga masih mengejar tujuan yang lebih luas untuk menyebabkan perubahan rezim di Iran, menurut salah satu laporan intelijen AS baru-baru ini.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Tindakan yang dipertimbangkan Israel akan lebih jauh dari serangan yang ditargetkan terhadap target militer di Iran tahun lalu sebagai balasan atas serangan rudal balistik yang dilancarkan Teheran terhadap Israel yang dikatakan sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel di Beirut.

Secara keseluruhan, penilaian intelijen AS mencerminkan kepentingan yang saling bersaing yang dihadapi pemerintahan Trump saat mengatasi ketegangan di Timur Tengah seputar Israel.

Trump telah menyatakan bahwa ia ingin mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran, tujuan yang akan menunda–setidaknya untuk saat ini–aksi militer Israel.

Presiden mengatakan minggu lalu bahwa ia lebih memilih perjanjian perdamaian nuklir yang terverifikasi daripada aksi militer bersama dengan Israel yang akan menghancurkan Iran hingga berkeping-keping.

“Saya ingin kesepakatan dengan Iran mengenai nonnuklir. Saya lebih suka itu daripada mengebomnya habis-habisan,” kata Trump dalam wawancara dengan New York Post.

Para pejabat Iran mengatakan awal bulan ini bahwa mereka belum melakukan kontak dengan pemerintahan Trump mengenai pembicaraan.

CNN telah menghubungi kedutaan besar Israel di Washington untuk memberikan komentar. Seorang pejabat Gedung Putih menolak berkomentar, dengan alasan masalah intelijen.

Penilaian intelijen AS pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Setidaknya satu laporan intelijen AS yang dibuat oleh Pentagon dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan niat Israel ialah menghancurkan fasilitas nuklir Iran serta kemampuan rudal balistiknya dan tujuan akhir Israel tetap menghancurkan rezim Iran, kata dua sumber yang mengetahui intelijen tersebut.

0 Komentar