SESUNGGUHNYA kesalahan terbesar Partai Gerindra adalah menjerumuskan saya dalam prasangka publik yang menganggap saya akan menjadi diktator baru di negeri ini. Perlu digarisbawahi, kesaksian ini akan menjadikan preseden buruk bagi karir politik saya sendiri.
Bukannya mendapatkan simpati dan dukungan publik, tetapi sebaliknya, membuka pintu masuk kecurigaan politik, hadirnya kembali wajah Orde Baru
Bagi musuh politik saya, keputusan Kongres Partai Gerindra menjadikan saya calon dalam Kontestasi Pilpres 2028-2029, merupakan celah politik yang sensitif dan mendistorsi keadaan kehidupan sosial politik.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Serangan politik dapat dengan mudah dihembuskan oleh lawan politik, mulai isu kebangkitan Orde Baru, kepemimpinan diktator hingga membangun Dinasti Politik.
Perlu diketahui, Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa yang digelar di Hambalang memutuskan saya dipilih lagi sebagai Ketua Umum Partai. Kemudian, peserta kongres juga meminta kesediaan saya kembali dicalonkan dalam Pemilihan Presiden 2029-2034.
Bagi saya sangat tergesa-gesa, vulgar dan meresahkan. Tindakan agresif dari elite politik yang kontra produktif, berlawanan dengan spiritualitas politik yang saya anut.
Bagi saya, peristiwa ini bagian momentum politik yang sangat mematikan, merugikan partai dan calon presiden itu sendiri yang dikubur oleh elite politik Gerindra beserta Peserta Kongres.
Keseluruhan entitas-entitas politik Gerindra wajib menanggung resiko dan siap menerima konsekuensi politik yang amat perih.
Saya akan pecat elite Pantai Gerindra yang mengusulkan diri saya maju di Pilpres 2029-2034.
Saya akan buktikan terlebih dahulu, kerja, dedikasi dan juga pengorbanan diri untuk bangsa. Saya malu jika tidak bisa melampaui tantangan berat bangsa ini. Saya penuhi terlebih dahulu janji kampanye Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis ( MBG) dengan segala rintangan dan tantangannya.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Saya memahami bahwa saat ini posisi terberat untuk menyelesaikan hutang negara yang menumpuk. Tahun 2025 hingga tahun 2028 adalah puncak jatuh tempo hutang luar negeri yang harus dibayarkan. Saya akan menyelesaikan hutang luar negeri dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Saya berjanji dengan sungguh-sungguh menyelesaikan defisit anggaran negara di APBN 2025 ini, dan melaksanakan program kerja prioritas yang dibutuhkan negara serta menjadi program urgen bagi masyarakat.