Terungkap Kesepakatan Trump-Putin di Balik Negoisasi Akhiri Perang Darat Terbesar di Eropa

Terungkap Kesepakatan Trump-Putin di Balik Negoisasi Akhiri Perang Darat Terbesar di Eropa
Donald Trump dan Vladimir Putin.
0 Komentar

Komentar Menlu tersebut pasti akan meredupkan harapan Ukraina untuk menjadi utuh kembali dan mempersulit pembicaraan akhir pekan ini antara Zelenskyy dan Wakil Presiden AS JD Vance serta pejabat senior Amerika lainnya pada konferensi keamanan besar di Munich.

“Amerika Serikat tidak percaya bahwa keanggotaan NATO di Ukraina merupakan hasil realistis dari penyelesaian yang dinegosiasikan,” kata Hegseth kepada para pendukung Kyiv ketika mereka berkumpul di markas NATO.

Pertemuan itu guna mengumpulkan lebih banyak senjata dan amunisi untuk perang tersebut, yang akan segera memasuki tahun keempat. Ke-32 negara sekutu harus menyetujui suatu negara untuk bergabung dengan NATO, yang berarti bahwa setiap anggota mempunyai hak veto.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

“Sebaliknya, jaminan keamanan apa pun harus didukung oleh pasukan Eropa dan non-Eropa yang mampu,” kata Hegseth. “Untuk lebih jelasnya, sebagai bagian dari jaminan keamanan, tidak akan ada pasukan AS yang dikerahkan ke Ukraina.”

Di Gedung Putih pada hari yang sama, Trump mengomentari secara singkat pernyataan Hegseth yang menyatakan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO dan tidak akan kembali ke perbatasan negara yang sebelumnya.

Tanpa menyebut nama Hegseth, dia berkata: “Saya tahu bahwa menteri pertahanan baru, yang sangat baik, membuat pernyataan hari ini yang mengatakan bahwa menurutnya hal itu tidak mungkin atau tidak praktis. Saya pikir mungkin itu benar. Sekutu Barat lainnya mengatakan kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO perlu tetap didiskusikan.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot mengatakan NATO “masih menjadi jaminan utama keamanan bagi negara-negara Eropa. Ketika ditanya tentang percakapan telepon antara Trump dan Putin, Barrot mengatakan bahwa meninggalkan Ukraina akan “memperkuat hukum yang terkuat. Ini akan menjadi undangan bagi semua tiran dan lalim di dunia untuk menyerang negara tetangga mereka tanpa mendapat hukuman.”

Hegseth menegaskan bahwa NATO tidak boleh memainkan peran apa pun dalam misi militer di masa depan untuk mengawasi perdamaian di Ukraina dan bahwa pasukan penjaga perdamaian mana pun tidak boleh tercakup dalam perjanjian pendiri NATO yang mewajibkan semua sekutu untuk membantu negara mana pun yang diserang.

0 Komentar