TAHUN ini, Indonesia dan Turki memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Sejarah hubungan bilateral kedua negara telah mengakar jauh sebelum peristiwa ini terjadi.
Hubungan historis yang kuat dan peran aktif kedua negara dalam stabilitas ekonomi dan keamanan regional dan global memberikan landasan yang kokoh bagi penguatan hubungan Indonesia-Turki di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Akar hubungan Indonesia-Turki dapat ditelusuri kembali di masa Kekaisaran Ottoman. Pada abad ke-16, Kesultanan Aceh meminta bantuan Ottoman melawan pasukan Portugis di Malaka.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Sebagai tanggapan, Ottoman mengirim pasukan ke Aceh. Untuk melawan imperialisme Eropa, Kesultanan Utsmaniyah juga menjalin hubungan militer dengan kesultanan Mataram, Demak, dan Ternate di kepulauan Indonesia.
Salah satu bentuk bantuan teknis penting yang diberikan oleh Ottoman pada saat itu adalah pembuatan meriam, yang kemudian mempengaruhi pengembangan persenjataan di Asia Tenggara.
Di zaman modern, dengan mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 Desember 1949, Turki menjadi salah satu dari 10 negara pertama yang melakukan hal tersebut. Dilanjutkan dengan menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1950. Selanjutnya kedua negara membuka kedutaan besar di ibu kota masing-masing pada tahun 1957 dan 1958.
Berdiri bersama
Saat ini, Indonesia dan Turki telah aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional seperti D-8, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), MIKTA dan G-20.
Melalui D-8 dan OKI, Indonesia dan Turki, bersama dengan enam negara Muslim berkembang lainnya, telah memupuk kerja sama ekonomi untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan global dan meningkatkan standar hidup warga negara anggotanya.
Di dalam tubuh OKI, Indonesia dan Turki secara konsisten memperjuangkan perjuangan Palestina, menganjurkan solusi dua negara dan menyerukan peningkatan akses kemanusiaan ke Gaza.
Turki secara konsisten mengutuk kekejaman yang dilakukan Israel di Timur Tengah. Mengingat pengaruh politiknya, Turki berperan penting dalam memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Gaza.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Pada saat yang sama, Indonesia juga tetap menjaga komitmennya dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan mengerahkan relawan untuk membantu korban konflik Gaza.