Namun, hal ini tidak berarti bahwa pembangunan IKN akan terhenti. Ia juga memastikan bahwa pembangunan tiga elemen utama IKN, yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif, terus berjalan.
Anggaran tahap II sejumlah Rp 48 triliun untuk pembangunan IKN selama lima tahun masih berlaku. “Pekerjaan tetap jalan dengan anggaran yang minim,” pungkasnya.
Publik Tanah Air kembali dikejutkan dengan kabar pejabat megaproyek Ibukota Nusantara (IKN) mundur.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Setelah sebelumnya Bambang Susantono mundur sebagai Kepala Otorita IKN dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, kini giliran Mohammed Ali Berawi mundur dari jabatannya sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Otorita IKN.
Ali Berawi mundur di tengah kabar megaproyek senilai Rp466 triliun garapan Presiden ke-7 Joko Widodo ini mangkrak.
Mohamed Ali Berawi yang menjabat sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengundurkan diri. Mohamed Ali telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Kepala OIKN Basuki Hadimuljono pada tanggal 7 Februari 2025.
“Teman-teman direktur yang baik, hari ini mulai diprosesnya pengunduran diri saya sebagai Deputi THD OIKN. Semoga pengurusan Keppres saya berjalan dengan baik dan lancar. Alhamdulillah, menjadi sebuah kebanggaan bagi saya untuk dapat turut serta dalam merencanakan dan membangun IKN,” ungkap dia dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Adapun alasan Mohamed Ali mundur adalah karena ingin kembali mengajar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mohamed Ali sebelumnya adalah PNS tenaga pengajar dengan jabatan guru besar/profesor di Universitas Indonesia.
“Semua master plan, blue print, guidelines, dan sebagainya yang telah kita siapkan dan sosialisasikan ke publik dalam membangun IKN dengan mengedepankan 5 principles utama: IKN sebagai green, resilient, sustainable, inclusive dan smart city dapat terus kita implementasikan,” pesannya.
“Semua program kerja yang telah dan akan terus kita laksanakan selalu merujuk kepada perencanaan dan principles diatas agar pembangunan IKN dapat mendeliver tdk hanya pembangunan fisik (hardware), juga dengan pengembangan teknologi (software) dan peningkatan kapasitas SDM (brainware). Bangun dan berdayakan masyarakat terus menerus, hakikat pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” tuturnya.