PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Presiden Indonesia Prabowo Subianto di Istana Bogor, Rabu (12/2/2025). Dalam pertemuan itu, keduanya mengungkapkan sejumlah kesepakatan dan potensi kerja sama bisnis antara dua negara.
Dalam pernyataan resmi, Erdogan menyebut RI dan Turki berhasil menandatangani kurang lebih 12 perjanjian. Seluruh perjanjian ini terdiri dari berbagai bidang, mulai dari energi, pertanian, pertahanan, industri komunikasi, kesehatan, dan pendidikan.
“Disamping itu, kita menerima joint statement yang ditandatangani bersama. Kerjasama di bidang pertahanan yang telah ada dan kerja sama potensial ke depan akan dibicarakan dengan lebih detail,” ucapnya.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Erdogan juga menyebut RI dan Turki senantiasa meningkatkan perdagangan hingga target USD 10 miliar (Rp 160 triliun) per tahun dengan balance yang sama. Ia juga menyoroti sejumlah industri dan potensi yang bisa terus digenjot demi memaksimalkan keuntungan akan kedua negara, salah satunya adalah proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita memperhatikan penting bahwa perluasan kerjasama di berbagai bidang seperti pertanian dan industri halal juga penting untuk didiskusikan. Khususnya, kami juga berkomitmen untuk ikut serta dalam proyek IKN dengan melibatkan perusahaan infrastruktur karena perusahaan kami merupakan kontraktor kelas dunia,” tambah Erdogan.
Lebih lanjut, Erdogan pun menyoroti potensi pariwisata antara dua negara yang besar. Ia bahkan telah membahas pembukaan penerbangan tambahan antara Turki dan RI dengan menggunakan flag carrier masing-masing negara.
“Kita menekankan peningkatan volume penerbangan dari flag carrier kita masing-masing. Tahun lalu, kami menerima 203 ribu turis dari Indonesia, dan dari Turki, sebanyak 50 ribu turis berkunjung ke Indonesia.”
“Meskipun angka ini sudah menggembirakan, tapi saya yakin angka ini (masih) di bawah potensi kita bersama,” pungkasnya.