Indonesia di Piala Asia U20 2025 tergabung di Grup C bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman. Seluruh laga Indonesia U20 di AFC U20 2025 akan dimainkan di Stadion Shenzhen Youth Football Training Base.
Sementara itu, laga di fase grup dimainkan dengan format single round robin, atau setiap tim saling berjumpa dengan lawan di grup sama. Atau dengan artian lain, setiap tim punya jatah 3 laga, lantaran setiap grup diisi 4 tim.
Nantinya, juara dan runner-up grup akan lolos ke babak gugur yang dimulai dari 8 besar. Penentuannya juara dan runner-upgrup itu dilakukan dengan perhitungan poin, yang juga diikuti dengan kriteria head to head (H2H) poin, H2H selisih gol, H2H produktifitas gol. Lalu diikuti selisih gol seluruh laga, produktivitas gol seluruh laga, adu penalti (jika tim terkait saling bertemu), serta poin kedisiplinan.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Persaingan Indonesia untuk bisa lolos dari fase grup dipastikan tak akan mudah. Terutama Garuda Muda akan berhadapan dengan Uzbekistan yang notabene merupakan juara bertahan. Gelar 2023 lalu merupakan kali pertama bagi Uzbekistan. Lalu juga Iran yang merupakan juara 4 kali.
Terlepas dari hal itu, Pelatih Indonesia U20 2025, Indra Sjafri optimistis timnya mampu meraih hasil positif. Di kesempatan ini, Indra berbekal 23 pemain yang mayoritas merupakan skuad lama. Seperti di antaranya Dony Tri Pamungkas, Kadek Arel, M Ragil, Ikram Algiffari, Jens Raven, dan masih banyak lagi. Sedangkan 3 debutan melengkapi skuad Indra Sjafri.
“Semoga 23 pemain ini mampu memberikan kemampuan maksimal dan menjadi jawaban bagi harapan seluruh masyarakat Indonesia. Kami optimistis dapat meraih hasil terbaik di Piala Asia U-20 2025,” katanya dikutip dari laman PSSI, Rabu 5 Februari 2025.
Piala Asia U20 bukan ajang baru bagi Indra Sjafri. Sebab, pelatih asal Sumatera Barat (Sumbar) itu telah 2 kali menangani Indonesia di Piala Asia U20 dalam 3 edisi terakhir yang mampu diikuti.
Indra pertama kali lolos pada 2014 di era Evan Dimas cs. Namun tim yang dikenal sebagai Garuda Jaya tersebut harus mengakhiri perjuangan di fase grup. Sedangkan berikutnya, Indra Sjafri menangani tim di edisi 2018. Di kesempatan terakhir itu, Indonesia terhenti di 8 besar atau hanya selangkah ke Piala Dunia U20.