Peran Elon Musk, Hilangnya Kendali Amerika Serikat Potensi Kekuatan Negara Baru Saling Bersaing

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

AMERIKA Serikat kehilangan kendali atas situasi global di mana kekuatan negara baru bermunculan di dunia multipolar yang sedang berkembang. Demikian pernyataan Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergei Naryshkin kepada Sputnik, Kamis (23/1).

“Harus dikatakan bahwa hegemoni lama yang diwakili oleh Amerika Serikat secara bertahap merosot, kehilangan kendali. Dan pada saat yang sama, pemain-pemain baru yang kuat dan berwibawa, yang sudah memiliki potensi besar, potensi pembangunan, kemampuan untuk menjamin keamanan dan stabilitas dunia, sedang bermunculan” kata Naryshkin.

“Kita sedang bergerak dari tatanan dunia yang unipolar yang ketinggalan jaman menuju tatanan dunia baru yang adil, dan proses yang sulit ini menimbulkan risiko tertentu,” imbuhnya.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Situasi dunia tidak akan tenang pada tahun 2025, kata Naryshkin, seraya menambahkan bahwa hal ini sangat bergantung pada akal sehat dan ketahanan para pemain regional dan global.

Tentu saja, berbagai pihak dapat mengeluarkan argumen yang menentang penilaian Naryshkin, tetapi ada sejumlah peristiwa yang layak disorot di Amerika Serikat yang terkait dengan penilaian tersebut.

Salah satu peristiwa itu adalah kontroversi penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang dilakukan oleh Elon Musk, miliarder yang kini mengepalai Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE).

Dalam sebuah cuitan di X (sebelumnya Twitter), Musk menyebut USAID sebagai ‘organisasi kriminal’ yang harus ‘mati’. USAID selama ini berperan penting dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat, menyalurkan bantuan kemanusiaan, mendorong demokrasi, dan mendukung pembangunan ekonomi di berbagai negara.

Dengan demikian, bantuan USAID berkontribusi pada peningkatan citra global Amerika Serikat dan memperkuat hubungan internasional.

DOGE, dibentuk oleh Presiden Donald Trump untuk memangkas pengeluaran federal, menjadikan USAID—yang mengelola dana lebih dari 40 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun fiskal 2023—sebagai target utama. Musk mengklaim penutupan USAID telah disetujui Trump, dengan tujuan menghentikan ‘pencurian uang pajak warga Amerika Serikat karena sampah dan penipuan’.

Jika bantuan USAID dikategorikan sebagai ‘sampah dan penipuan’, maka kekuatan soft power Amerika Serikat–kemampuan memengaruhi pihak lain melalui cara non-koersif–tergerus.

0 Komentar