Terungkap Pasukan Pendudukan Israel Terapkan Protokol Hannibal Saat Serangan 7 Oktober 2023

Mobil-mobil yang hancur terlihat di lokasi pesta rave dekat Kibbutz Reim, dekat pagar perbatasan Jalur Gaza, p
Mobil-mobil yang hancur terlihat di lokasi pesta rave dekat Kibbutz Reim, dekat pagar perbatasan Jalur Gaza, pada Selasa, 10 Oktober 2023. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
0 Komentar

Mereka juga mengungkapkan bahwa “sekitar 70 kendaraan” yang dikendarai oleh pejuang Palestina yang kembali ke Gaza diledakkan oleh helikopter tempur, drone, atau tank Israel. Banyak dari kendaraan ini berisi tawanan Israel.

Para jurnalis menulis bahwa, “pada saat ini masih belum jelas berapa banyak tawanan yang terbunuh akibat operasi perintah ini” untuk mencegah mereka dibawa ke Gaza dengan cara apapun. “Setidaknya dalam beberapa kasus, semua orang di dalam kendaraan tewas,” tulis laporan Yedioth Ahronoth.

Doktrin rahasia “Hannibal” diambil dari nama seorang jenderal Kartago kuno yang meracuni dirinya sendiri ketimbang ditangkap hidup-hidup oleh Kekaisaran Romawi. Perintah tersebut bertujuan untuk mencegah warga Israel ditawan oleh pejuang perlawanan yang nantinya dapat menggunakan mereka sebagai daya tawar dalam kesepakatan pertukaran tahanan.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Pengungkapan terbaru ini mengkonfirmasi laporan Electronic Intifada sejak 7 Oktober bahwa banyak – jika bukan sebagian besar – warga sipil Israel yang terbunuh pada hari itu dibunuh oleh Israel sendiri, bukan oleh pejuang Palestina.

Klaim awal menyatakan bahwa 1.400 warga Israel dibunuh oleh Hamas dalam serangan Palestina yang dimulai pada 7 Oktober. Namun Israel telah berulang kali merevisi angka ini menjadi lebih kecil, sehingga kini jumlahnya mencapai “lebih dari 1.000”. Ratusan yang tewas juga sebenarnya adalah tentara Israel.

Hamas menyatakan bahwa mereka menargetkan pangkalan-pangkalan dan pos-pos militer, dan bahwa tujuan mereka adalah untuk menangkap, bukan membunuh warga sipil Israel, dan untuk membunuh atau menangkap tentara Israel.

Pada November 2023, Electronic Intifada melaporkan rekaman angkatan udara Israel, serta wawancara dalam artikel Israel dengan pilot helikopter serang, yang menunjukkan bahwa mereka telah diperintahkan untuk “menembak segala sesuatu” yang bergerak antara pemukiman perbatasan Israel dan Gaza.

Artikel Israel tersebut menyatakan bahwa “dalam empat jam pertama … helikopter dan pesawat tempur menyerang sekitar 300 sasaran, sebagian besar berada di wilayah Israel.”

Artikel Bergman dan Zitun mengatakan bahwa pada ujung hari 7 Oktober itu, skuadron drone 161 saja (yang menerbangkan drone Hermes 450 milik Elbit) “melakukan tidak kurang dari 110 serangan terhadap sekitar 1.000 sasaran, yang sebagian besar berada di wilayah Israel.”

0 Komentar