Terungkap Pasukan Pendudukan Israel Terapkan Protokol Hannibal Saat Serangan 7 Oktober 2023

Mobil-mobil yang hancur terlihat di lokasi pesta rave dekat Kibbutz Reim, dekat pagar perbatasan Jalur Gaza, p
Mobil-mobil yang hancur terlihat di lokasi pesta rave dekat Kibbutz Reim, dekat pagar perbatasan Jalur Gaza, pada Selasa, 10 Oktober 2023. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
0 Komentar

PERNYATAAN dan bukti-bukti bahwa tentara penjajahan Israel (IDF) membunuhi warga mereka sendiri makin kuat. Yang terkini, mantan menteri keamanan Israel Yoav Gallant mengakui bahwa pasukan pendudukan Israel diperintahkan untuk menerapkan Protokol Hannibal saat menghadapi serangan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Kami memerintahkan tentara untuk menggunakan Protokol Hannibal, yang berarti membunuh tawanan beserta penculiknya,” ujar Gallant dalam wawancara perdana dengan media Israel dilansir Palestine Chronicle, Jumat.

Gallant juga mengkritik mantan menteri keamanan dalam negeri Itamar Ben-Gvir atas penyerangan provokatifnya terhadap Masjid al-Aqsa, dengan menyatakan bahwa hal itu “memicu situasi.”

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Militer Israel telah menghadapi gelombang pengunduran diri menyusul kegagalannya pada tanggal 7 Oktober. Saluran 13 Israel menggambarkan situasi ini sebagai “gelombang kejutan di dalam angkatan bersenjata.”

Panglima militer “Israel”, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengumumkan pengunduran dirinya pada 21 Januari, dengan alasan pertanggungjawaban atas “kegagalan” militer selama operasi Perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023.

Dalam surat pengunduran diri yang dipublikasikan oleh tentara, Halevi menyatakan bahwa dia mengundurkan diri “karena pengakuan saya atas tanggung jawab atas kegagalan [militer] pada tanggal 7 Oktober.”

Sejak Januari 2024, bukti-bukti bahwa tentara IDF menjalankan Protokol Hannibal saat pejuang-pejuang Palestina menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 telah menumpuk. Investigasi mengungkap bahwa perintah itu datang dari pimpinan puncak dan menyebabkan banyak kematian warga Israel.

Protokol Hannibal adalah perintah khusus dalam militer Israel untuk mencegah pejuang Palestina membawa sandera. Pencegahan itu harus dilakukan dengan cara apapun, meski harus mengorbankan nyawa sandera warga atau tentara Israel sekalipun.

Investigasi yang dilakukan surat kabar Yedioth Ahronoth menunjukkan bahwa pada tengah hari tanggal 7 Oktober, komando militer tertinggi Israel memerintahkan semua unit untuk mencegah penangkapan warga Israel “dengan cara apapun” – bahkan dengan menembaki mereka.

Militer “menginstruksikan semua unit tempurnya untuk melaksanakan Petunjuk Hannibal dalam praktiknya, meskipun mereka melakukannya tanpa menyebutkan nama tersebut secara eksplisit,” ungkap jurnalis Israel akhir pekan lalu.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Menurut Electronic Intifada, pengungkapan ini muncul dalam artikel investigasi baru yang ditulis oleh Ronen Bergman dan Yoav Zitun, dua jurnalis yang memiliki sumber luas di kalangan militer dan intelijen Israel.

0 Komentar