PIHAK berwenang Amerika Serikat (AS) menemukan reruntuhan dan jasad korban pesawat yang dilaporkan hilang di Alaska. Pesawat maskapai Bering Air itu diketahui membawa 10 orang.
Penjaga Pantai AS mengumumkan pada Jumat (7/2/2025), bahwa mereka telah menemukan reruntuhan pesawat yang sesuai dengan deskripsi pesawat Bering Air yang hilang di laut beku. Lokasi pesawat hilang di Alaska ini sekitar 55 km tenggara Nome.
Kepolisian memastikan bahwa seluruh penumpang dan kru tewas dalam insiden ini. “Belasungkawa kami sampaikan kepada semua yang terkena dampak tragedi ini,” tulis Penjaga Pantai AS di media sosial.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Juru bicara Penjaga Pantai AS Mike Salerno menyatakan bahwa tim pencari menemukan reruntuhan menggunakan helikopter yang diterbangkan ke lokasi sinyal terakhir pesawat hilang di Alaska. Aparat kemudian menurunkan dua petugas ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan verifikasi.
Menurut pejabat Penjaga Pantai AS Benjamin McIntyre-Coble, pesawat tidak mengirimkan sinyal marabahaya sebelum jatuh. Biasanya, pesawat memiliki alat pelacak darurat yang akan mengirimkan sinyal ke penjaga pantai jika jatuh ke laut. Namun, karena pesawat ini jatuh di atas es, perangkat tersebut tidak aktif.
Pesawat Bering Air ini membawa seorang pilot dan sembilan penumpang dalam perjalanan dari Unalakleet ke Nome, Alaska, pada Kamis (6/2).
Insiden pesawat hilang di Alaska ini menjadi kecelakaan pesawat besar ketiga di AS hanya dalam kurun waktu delapan hari. Pada 29 Januari 2025, Sebuah pesawat penumpang bertabrakan dengan helikopter militer di Washington yang menewaskan 67 orang.
Sebelumnya pada 31 Januari 2024 Sebuah pesawat medis udara jatuh di Philadelphia, menewaskan enam orang di dalam pesawat serta satu orang di darat.
Insiden pesawat hilang di Alaska ini menambah daftar panjang tragedi penerbangan yang terjadi dalam waktu berdekatan di Amerika Serikat. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan pesawat Bering Air di Alaska.