PASAR saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan pada perdagangan Jumat (7/2/2025) waktu setempat. Akibatnya, tiga indeks utama saham AS ditutup melemah cukup dalam.
Tekanan terhadap pasar saham datang dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa berencana untuk mengumumkan tarif timbal balik pada banyak negara minggu depan.
Trump tidak mengidentifikasi negara mana yang akan terkena dampak dari kebijakannya tersebut. Namun, dia mengisyaratkan bahwa itu akan membantu memecahkan masalah anggaran AS.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Selain itu, tekanan juga berasal dari data tenaga kerja yang dan sentimen konsumen yang lemah.
“Kinerja positif dari laporan keuangan perusahaan langsung terabaikan dengan laporan penggajian tenaga kerja langsung dan pembahasan tentang tarif (kebijakan tarif Trump) mulai kembali muncul,” kata Mark Hackett, kepala strategi pasar di Nationwide.
Data tenaga kerja AS dilaporkan melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari setelah kenaikan yang kuat dalam dua bulan sebelumnya, meskipun tingkat pengangguran 4% kemungkinan akan memberi Fed alasan untuk menunda pemotongan suku bunga setidaknya hingga Juni.