Departemen Kehakiman Amerika Serikat Bubarkan Gugus Tugas Target Oligarki Kremlin

Jaksa Agung Pam Bondi berbicara setelah dilantik oleh Hakim Agung Clarence Thomas, di Ruang Oval Gedung Putih,
Jaksa Agung Pam Bondi usai dilantik oleh Hakim Agung Clarence Thomas, di Ruang Oval Gedung Putih, pada 5 Februari 2025, di Washington, disaksikan oleh Presiden Donald Trump. EVAN VUCCI—AP
0 Komentar

Perubahan itu juga melibatkan penegakan undang-undang suap asing yang berujung pada beberapa kasus perusahaan terbesar di Departemen Kehakiman dalam satu dekade terakhir.

Unit yang menegakkan undang-undang tersebut, yang dikenal dengan nama Undang-Undang Praktik Korupsi Asing (Foreign Corrupt Practices Act/FCPA), kini akan memprioritaskan penyelidikan suap yang terkait dengan kartel, menurut memo tersebut.

Akibatnya, sederet panjang perusahaan multinasional sedang diawasi oleh Departemen Kehakiman, termasuk Goldman Sachs, Glencore dan Walmart. Resolusi perusahaan-perusahaan besar itu biasanya tidak melibatkan kartel.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

“Ini adalah sebuah peralihan radikal dari kasus-kasus FCPA biasa menuju ke subset sempit kasus terkait narkoba dan kejahatan kekerasan yang tidak pernah menjadi fokus penegakan FCPA,” kata Stephen Frank, pengacara di firma hukum Quinn Emanuel Urquhart & Sullivan, yang sebelumnya menangani kasus FCPA ketika masih menjadi jaksa federal.

0 Komentar