Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu Dikukuhkan Jadi Guru Besar UGM, Ada Anies dan Ganjar

Wakil Menteri Keuangan Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besa
Wakil Menteri Keuangan Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balai Senat UGM, Sleman, DIY, Selasa (4/2/2025). Foto: dok. Humas UGM
0 Komentar

Di Indonesia, disebutnya, sejarah ekonomi syariah, khususnya perbankan syariah tersemai awalnya melalui deregulasi perbankan pada tahun 1983.

Sejak tahun tersebut Bank Indonesia memberikan keleluasaan kepada 6 bank-bank untuk menetapkan suku bunga, serta memperbolehkan sistem bagi hasil dalam perkreditan.

“Deregulasi ini merupakan konsep awal dari perbankan syariah di Indonesia”, jelasnya.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Dibagian lain pidatonya, Anggito mengaku saat ini tidak lagi melihat ekonomi syariah hanya sebagai sistem alternatif dan penyeimbang dari sistem ekonomi konvensional.

Bahkan ia menemukan cara pandang baru dalam memaknai ekonomi syariah sebagai ekspresi kepatuhan dan ketundukan terhadap agama dan wahyu yang diturunkan kepada umat manusia.

Perwujudan hal yang lebih esensial seperti kepatuhan, cara hidup dan manfaat yang merupakan bagian esensial dan integral dari ajaran Islam, dan ia praktikkan kesetiaan pada transaksi halal yang tidak memberikan toleransi pada terjadinya gharar (ketidakjelasan transaksi), maysir (spekulasi), dan tidak mengandung riba (usury).

“Tidak hanya halal, tetapi juga thayibbah sebagai bagian dari perilaku atau cara hidup berkonsumsi yang baik dan sehat”, terangnya.

Soal faktor pemanfaatan dan minat ekonomi syariah di Indonesia adalah sebuah fenomena yang menarik. Faktor kepatuhan, cara hidup dan bisnis dengan prinsip syariah menjadi lahan perhatian para ahli syariah.

“Kajian saya memfokuskan kepada aspek kepatuhan atau religiusitas, cara hidup dan bisnis dalam memilih produk perbankan syariah, konsumsi produk halal dan manfaat perjalanan umroh,” ungkapnya.

Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menyebutkan bahwa Anggito Abimanyu merupakan salah satu dari 525 Guru Besar aktif UGM, dan salah satu dari lima Guru Besar aktif yang dimiliki Sekolah Vokasi UGM.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

“Sementara itu, di Sekolah Vokasi UGM, ia merupakan salah satu dari lima guru besar aktif,” kata Ova.

0 Komentar