Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu Dikukuhkan Jadi Guru Besar UGM, Ada Anies dan Ganjar

Wakil Menteri Keuangan Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besa
Wakil Menteri Keuangan Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balai Senat UGM, Sleman, DIY, Selasa (4/2/2025). Foto: dok. Humas UGM
0 Komentar

BALAI Senat UGM Yogyakarta dipenuhi atmosfer hangat dan penuh keakraban pada Selasa, 4 Februari 2025, saat Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, dikukuhkan sebagai guru besar.

Sejumlah tokoh nasional hadir, termasuk Anies Baswedan yang tiba mengenakan batik bernuansa merah kecokelatan. Turut juga dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Wapres ke-11 Budiono, Wapres ke-13 Ma’ruf Amin, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo, Budiman Sudjatmiko, hingga Chairul Tanjung.

Terlihat hadir pula Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto, dan Menteri Koordinator Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Pratikno yang adalah juga mantan Rektor UGM. ,

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

Sesama wakil menteri dalam kabinet saat ini juga mengikuti upacara pengukuhan. Mereka adalah Wakil Menteri Hukum Edward Omar Hiariej atau Eddy Hiariej dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.

Anggito Abimanyu, dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ekonomi pada Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Dalam upacara pengukuhannya, Anggito menyampaikan pidato yang berjudul Ekonomi syariah sebagai bentuk Kepatuhan, Cara hidup dan Aktivitas Bisnis Yang Membawa Manfaat. Sebuah pidato yang ia sampaikan berangkat dari kisah penelusuran dan pencarian khasanah ilmu dan kemanfaatan dari Ekonomi Syariah di Indonesia.

“Ekonomi Syariah adalah cabang ilmu ekonomi yang mengikuti hukum atau prinsip syariah Islam. Para pengikut ekonomi syariah menjalankannya dengan alasan kepatuhan atau kewajiban agama Islam, seperti halal, maslahat dan tidak riba. Ada lagi yang beranggapan ekonomi syariah adalah cara hidup berbagi, bersih dan sehat”, ujarnya

Dia menyampaikan dalam rumpun ekonomi makro yang membahas tentang kebijakan dan regulasi, ekonomi syariah adalah cabang ilmu yang semakin relevan dipelajari sebagai gugus teori.

Para peminatnya bukan hanya para mahasiswa muslim, melainkan juga dari non muslim. Menjelang akhir abad ke-20 dan di awal abad ke-21, semua bisa menyaksikan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris mendorong perkembangan pusat keuangan Islam (Islamic financial hub).

“Kampus-kampus barat yang memiliki pusat studi ekonomi Islam pun bermunculan”, katanya.

0 Komentar