Sejumlah Fakta Penting Kelangkaan Gas Elpiji 3Kg

Warung menjual Gas 3 kg
Warung menjual Gas 3 kg
0 Komentar

“Gas enggak ada, jadi terpaksa pakai kayu bakar. Sudah sekitar dua minggu,” ujarnya.

Barkah menuturkan bahwa harga elpiji 3 kg melonjak hingga Rp 25.000 per tabung dan sulit ditemukan di pasaran.

Kenaikan harga di pangkalan resmi

Hafidz, seorang pengecer di Manggarai, mengeluhkan bahwa harga elpiji 3 kg di pangkalan resmi meningkat drastis. Biasanya harga hanya Rp 17.000 per tabung, tetapi kini bisa mencapai Rp 30.000.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

“Sebenarnya, saya tidak setuju karena ini justru menyulitkan masyarakat. Jika pemerintah ingin lebih baik, seharusnya menindak pangkalan-pangkalan yang nakal,” ujar Hafidz.

Instruksi presiden untuk mengaktifkan kembali pengecer

Setelah polemik kebijakan ini, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar para pengecer elpiji 3 kg kembali diizinkan berjualan. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan bahwa pengecer dapat kembali berjualan dengan syarat mendaftar melalui aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP).

“Pertamina akan mendorong para pengecer mendaftar sebagai subpangkalan resmi guna melindungi rakyat sebagai konsumen terakhir,” jelas Hasan.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad juga menegaskan bahwa kebijakan ini akan diselaraskan agar pengecer menjadi subpangkalan dengan harga yang lebih terkontrol.

“Sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan subpangkalan sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal,” ujarnya.

Kebijakan pembatasan distribusi elpiji 3 kg yang awalnya bertujuan menertibkan harga justru menimbulkan kelangkaan dan kesulitan bagi masyarakat.

Respons cepat pemerintah dengan mengaktifkan kembali pengecer melalui pendaftaran aplikasi MAP diharapkan dapat menjadi solusi untuk memastikan ketersediaan elpiji 3 kg dengan harga yang wajar bagi masyarakat.

0 Komentar