Berapa banyak bantuan USAID ke Indonesia selama ini?
Indonesia termasuk salah satu penerima bantuan USAID. Selama 20 tahun terakhir, menurut Kedubes AS di Indonesia, USAID telah menggelontorkan dana sekitar US$5 miliar untuk beragam program kemanusiaan dengan menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia.
Program-program yang dijalankan USAID selama ini, semisal USAID MPHD yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi dengan meningkatkan akses layanan kesehatan, USAID PASTI yang fokus menurunkan angka stunting, dan USAID PREVENT TB yang mendukung pencegahan TBC secara efektif.
Pada era pandemi Covid-19, USAID menggelontorkan lebih dari US$65 juta demi membantu pemerintah Indonesia menangani Covid. Sebagai donor terbesar untuk COVAX, USAID juga membantu pengiriman lebih dari 100 juta dosis vaksin ke Indonesia.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Pada 2023, USAID menyalurkan US$153 juta untuk beragam program di Indonesia. Anggaran itu antara lain digelontorkan untuk proyek-proyek yang mendukung terciptanya pemerintahan demokratis, penanganan perubahan iklim dan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Tidak ada informasi yang jelas mengenai jumlah bantuan USAID di Indonesia untuk 2024. Namun, sejak 24 Januari 2025, USAID Indonesia mengumumkan membatalkan tiga permohonan jenis bantuan yang sudah disepakati sebelumnya. Pengumuman itu diunggah di akun Instagram resmi USAID Indonesia.
Ketiga permohonan bantuan yang dibatalkan, yakni Solicitation No. 72049725R00001 Resident Hire USPSC Infectious Disease Advisor, GS-13, Solicitation No. 72049725R10002 USAID CCNPSC Project Management Specialist (Tuberculosis), FSN-10, Solicitation No. 72049725R10004 USAID CCNPSC Project Management Specialist (Urban Resilience Lead), FSN-11.
“USAID/Indonesia mungkin membuka kembali bantuan-bantuan itu di masa depan. Pihak-pihak yang tertarik diperbolehkan untuk mengajukannya kembali pada saat itu,” ujar Supervisory Executive Officer USAID/Indonesia, Sean Mendoza.
Program penanganan AIDS bakal terganggu
Dilansir dari BBC, Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana mengatakan penutupan USAID bakal mengganggu penanganan AIDS di Indonesia. Selama ini, sebagaimana dicatat Kementerian Kesehatan, mayoritas anggaran untuk penanganan HIV berasal dari Global Fund.
AS menyumbang sekitar sepertiga anggaran Global Fund. USAID membantu pendanaan Global Fund lewat Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR). Dana dari PEPFAR-USAID dimanfaatkan sejumlah LSM untuk pendampingan penyintas HIV.