Disusul kemudian Spionagechef im geheimen Krieg (1997 – Memoirs of a Spymaster), di mana ia menampilkan dirinya sebagai juara yang membanggakan bagi Kuba, Nikaragua, dan rezim serupa.
Dia juga menulis buku masakan, Geheimnisse der russischen Küche (“Rahasia Dapur Rusia”, 1995), di mana dia membandingkan keterampilan kuliner dengan keterampilan yang digunakan dalam memata-matai – keduanya merupakan keahlian yang membutuhkan keahlian dan inspirasi kreatif.
“Dia akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pemimpin spionase paling sukses dalam perang dingin,” kata Jochen Staadt, seorang profesor di Otto-Suhr-Insitut, di Berlin, spesialis sejarah Stasi.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Dari pekerjaannya juga tidak akan pernah dilupakan – misalnya, departemen disinformasi tentang Jerman barat, yang memproduksi gosip dan kebohongan untuk mencemarkan nama baik politisi barat.”
Dalam memoarnya, dia meramalkan bahwa taktiknya menggunakan seks dalam kegiatan mata-mata akan tercatat dalam sejarah spionase. Desas-desus beredar, John le Carré mengambil Wolf sebagai inspirasi karakter Karla, kepala intel Soviet dalam saga perang dinginnya – meskipun penulis buku terlaris itu membantah keras hal itu.
“Satu-satunya Serigala yang saya kenal, ketika saya menulis buku yang tampaknya dia klaim pernah muncul, adalah mesin pemotong rumput. Saya berulang kali menolak untuk tampil di platform publik bersamanya, dan saya tidak mengagumi pencapaiannya.”
Namun Wolf tetap mempertahankan karyanya untuk GDR. Ini akan menjadi “keadilan bagi para pemenang” untuk menghukumnya atas praktik yang sama yang dilakukan oleh musuh-musuhnya di Barat, katanya.
Dia akan tercatat dalam sejarah sebagai pemain kunci di Stasi, sebuah organisasi terkenal yang menyusup ke hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari.