Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson Ungkap Penembakan Salwan Momika Kemungkinan Terkait Kekuatan Asing

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson (Reuters)
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson (Reuters)
0 Komentar

PERDANA Menteri Swedia mengatakan penembakan terhadap seorang juru kampanye anti-Islam beberapa jam sebelum vonis dijatuhkan terhadapnya terkait aksi pembakaran Al-Qur’an pada Kamis (30/1) kemungkinan terkait dengan kekuatan asing. Sementara itu, pihak kepolisian telah menangkap lima orang terkait pembunuhan tersebut.

Juru kampanye tersebut, Salwan Momika, adalah pengungsi asal Irak. Momika, 38, ditembak di Kota Sodertalje dekat Stockholm pada Rabu (29/1). Jaksa memerintahkan lima orang agar ditahan terkait kasus tersebut, kata polisi, tanpa merinci apakah penembak termasuk dalam kelompok yang ditahan itu.

Momika telah membakar dan menodai Al-Qur’an, kita suci umat Islam, baik di depan publik dan di siaran media sosial pada 2023.

Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan

“Saya bisa menjamin bahwa pihak keamanan sangat terlibat karena sangat jelas terdapat risiko yang berkaitan dengan kekuatan asing,” kata perdana menteri Swedia Ulf Kristersson pada sebuah konferensi pers pada Kamis (30/1).

Wakil Perdana Menteri Ebba Busch telah mengecam pembunuhan itu.

“Ini merupakan ancaman terhadap demokrasi kita yang bebas. Hal ini harus ditanggapi dengan kekuatan penuh oleh masyarakat kita,” tulisnya di platform X.

Sebuah pengadilan di Stockholm membatalkan kasus Momika setelah kematiannya. Pihak pengadilan mengatakan vonis terhadap seorang pria lain dalam kasus kejahatan yang sama seputar “pelanggaran yang bersifat penghasutan terhadap suatu kelompok etnis atau nasional,” terkait pembakaran Al-Qur’an akan ditunda hingga Senin (3/2).

Swedia pada 2023 telah meningkatkan kesiagaannya terhadap aksi terorisme ke level kedua tertinggi dan memperingatkan akan adanya ancaman terhadap warga Swedia baik yang berada di dalam maupun di luar negeri setelah aksi pembakaran Al-Qur’an tersebut, yang sebagian besar dilakukan oleh Momika, membuat marah warga Muslim.

Pihak keamanan Swedia kepada kantor berita Reuters mengatakan pihaknya sedang mengkaji dampak dari penembakan tersebut terhadap “keamanan Swedia.”

Muslim menganggap pembakaran Al-Qur’an merupakan penistaan agama karena kitab suci merupakan kalimat langsung yang disampaikan Tuhan.

Meskipun pemerintah Swedia mengecam gelombang aksi pembakaran Al-Qur’an pada 2023, namun tindakan seperti itu digolongkan sebagai bentuk kebebasan berbicara yang dilindungi.

0 Komentar