HELIKOPTER militer Amerika Serikat Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat domestik American Airlines pada Rabu (29/1/2025) malam dilaporkan terbang terlalu tinggi dan di luar jalur penerbangan yang disetujui pada saat kecelakaan.
Dikutip dari laman NY Times, Jumat (31/1/2024) helikopter Black Hawk Angkatan Darat AS seharusnya terbang di lokasi yang berbeda dan lebih rendah saat melintasi wilayah udara Reagan National.
Sebelum helikopter dapat memasuki wilayah udara komersial yang sibuk, helikopter harus mendapatkan persetujuan dari pengontrol lalu lintas udara.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
Dalam kasus ini, pilot helikopter meminta izin pengontrol lalu lintas udara untuk menggunakan rute tertentu yang telah ditentukan sebelumnya yang memungkinkan helikopter terbang tidak lebih tinggi dari 200 kaki dan yang menempel di tepian di sisi timur Sungai Potomac — lokasi yang memungkinkannya menghindari pesawat American Airlines.
Rute yang diminta — disebut sebagai Rute 4 di Reagan — mengikuti jalur yang dibuat khusus yang sudah diketahui oleh pengontrol lalu lintas udara dan pilot helikopter.
Pilot helikopter mengonfirmasikan penglihatan visual pesawat American Airlines, dan pengawas lalu lintas udara memerintahkan pilot helikopter untuk mengikuti rute dan pergi ke belakang pesawat.
Namun, pilot helikopter tidak mengikuti rute yang dimaksud, demikian pengakuan petugas orang memberi pengarahan tentang masalah tersebut.
Sebaliknya, helikopter berada di atas 300 kaki, bukan di bawah 200 kaki, dan setidaknya setengah mil dari rute yang disetujui saat bertabrakan dengan jet tersebut.