Polisi tahun ini memasang ratusan kamera di lokasi festival dan di jalan menuju perkemahan yang luas, dipasang di tiang dan armada pesawat nirawak di udara.
Jaringan pengawasan terhubung ke pusat komando dan kendali canggih yang dimaksudkan untuk memberi tahu staf jika sebagian kerumunan menjadi begitu terkonsentrasi sehingga menimbulkan ancaman keselamatan.
“Jika Anda melihat iklan, sepertinya pemerintah menyediakan fasilitas kelas dunia,” kata mahasiswa Ruchi Bharti kepada AFP tidak jauh dari tepi sungai.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Tetapi penyerbuan ini membuktikan bahwa itu semua bohong,” sebut Bharti.
Lebih dari 400 orang meninggal setelah terinjak-injak atau tenggelam di Kumbh Mela pada satu hari festival pada tahun 1954, salah satu jumlah korban terbesar dalam bencana yang berkaitan dengan kerumunan di seluruh dunia.
36 orang lainnya terinjak-injak hingga meninggal pada tahun 2013, terakhir kalinya festival tersebut diselenggarakan di Prayagraj.
Kepala polisi perkeretaapian Ashtabhuja Singh mengatakan kepada AFPbahwa layanan kereta khusus yang membawa peziarah ke Prayagraj masih beroperasi, setelah laporan sebelumnya bahwa layanan tersebut dihentikan karena kepadatan di kota tersebut.
“Keluarga saya ketakutan, jadi kami pergi,” kata peserta acara Sanjay Nishad kepada AFP.