KERUSUHAN menjelang Subuh di festival Maha Kumbh Mela menewaskan sedikitnya 30 orang di India pada Rabu 29 Januari 2025. Banyak lagi yang terluka setelah kerumunan yang melonjak keluar dari barikade polisi dan menginjak-injak orang yang lewat.
Insiden kerumunan yang mematikan sering terjadi di festival keagamaan India, termasuk Kumbh Mela, yang merupakan pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Festival ini menarik puluhan juta umat setiap 12 tahun ke Kota Prayagraj.
Saat para peziarah bergegas untuk berpartisipasi dalam hari suci mandi ritual, orang-orang yang tidur dan duduk di tanah dekat sungai mengatakan kepada AFP bahwa mereka diinjak-injak oleh gelombang besar umat yang datang ke arah mereka dalam kegelapan.
Baca Juga:Di Balik Tradisi Angpao di Tahun Baru ImlekKasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka Pembunuhan
“Seluruh kerumunan jatuh di atas saya, menginjak-injak saya saat mereka bergerak maju,” kata peziarah Renu Devi, 48 tahun, kepada AFP, Kamis 30 Januari 2025.
“Saat kerumunan melonjak, orang tua dan wanita terinjak-injak, dan tidak ada yang maju untuk membantu,” ujar Devi.
Tim penyelamat yang membawa korban dari lokasi kecelakaan berjalan melalui tumpukan pakaian, sepatu, dan barang-barang lain yang dibuang.
Polisi terlihat membawa tandu yang membawa jenazah korban yang dibungkus selimut tebal.
“Tiga puluh umat sayangnya meninggal,” kata perwira polisi senior Vaibhav Krishna kepada wartawan dalam konferensi pers malam di festival tersebut.
“Sembilan puluh korban luka dibawa ke rumah sakit,” imbuh Vaibhav.
Informasi dari Krishna disampaikan hampir 18 jam setelah penyerbuan dan merupakan jumlah korban tewas resmi pertama yang diberikan oleh pihak berwenang.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Perayaan telah diizinkan untuk terus berlanjut hampir seperti biasa pada siang hari, dengan jutaan orang masih berjalan kaki ke tepi sungai untuk membenamkan diri di air.
Perdana Menteri Narendra Modi menyebut penyerbuan itu “sangat menyedihkan” dan menyampaikan “belasungkawa terdalamnya” kepada keluarga korban yang meninggal.
“Saya berharap semua korban luka segera pulih,” tambah Modi.
Puluhan keluarga dengan cemas menunggu berita di luar tenda besar yang berfungsi sebagai rumah sakit yang dibangun khusus untuk festival di dekat lokasi bencana.
Mohon kerja sama